Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Lain dari Kurang Protein Tak Cuma Kualitas Sperma yang Buruk

Kompas.com, 30 Agustus 2018, 14:41 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Riset baru telah membuktikan pria yang kurang mengonsumsi protein memiliki kualitas sperma yang buruk.

Celakanya lagi, kemungkinan besar mereka juga akan memiliki keturunan dengan obesitas.

Peneliti menemukan bukti ini setelah menganalisis tikus yang diberi makan dengan protein yang berjumlah setengah dari konsumsi yang disarankan.

Riset dipimpin oleh Dr Adam Watkins dengan memberi tikus jantan pola makan yang terdiri dari 18 hingga 19 persen protein.

Berdasarkan pedoman gizi di Inggris dan Amerika Serikat, orang dewasa sebaiknya mengonsumsi sekitar 20 persen protein setiap harinya.

Baca juga: Lelaki dengan Celana Dalam Boxer Punya Sperma Lebih Banyak

Sampel sperma didapatkan dari tikus jantan yang mati, sehingga peneliti bisa menganalisis perbedaan antara kedua kelompok.

"Hasil menunjukkan tikus yang kurang mengonsumsi protein menghasilkan sperma yang buruk," papar Dr Watkins.

Hasilnya, tikus tersebut memiliki kualitas sperma dan cairan semen yang lebih rendah.

Keturunan yang dihasilkan pun berbobot lebih besar dan memiliki gejala diabetes tipe dua.

Keturunan tikus dianalisis oleh peneliti ketika usia mereka setara dengan usia 30 tahun usia manusia.

Periset menyimpulkan hal ini terjadi karena ketidakseimbangan diet protein yang mempengaruhi kualitas DNA yang diturunkan dari ayah pada anak.

Baca juga: Ingin Punya Sperma Berkualitas? Tidurlah 8 Jam Penuh

Laman Daily Mail menyebutkan, riset ini dilakukan oleh peneliti dari Nottingham University untuk mengetahui bagaimana kekurangan protein dapat melemahkan sperma.

Sebelumnya, banyak riset yang telah membuktikan pria dengan berat badan lebih, merokok atau pecandu alkohol memiliki kualitas sperma yang lebih buruk.

Namun, riset ini telah menyoroti celah lain dalam kesimpulan itu. 

Sperma memiliki lebih sedikit label kimia pada DNA yang mengatur ekspresi gen, dibandingkan dengan tikus yang diberi diet normal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau