Periset menyimpulkan hal ini terjadi karena ketidakseimbangan diet protein yang mempengaruhi kualitas DNA yang diturunkan dari ayah pada anak.
Baca juga: Ingin Punya Sperma Berkualitas? Tidurlah 8 Jam Penuh
Laman Daily Mail menyebutkan, riset ini dilakukan oleh peneliti dari Nottingham University untuk mengetahui bagaimana kekurangan protein dapat melemahkan sperma.
Sebelumnya, banyak riset yang telah membuktikan pria dengan berat badan lebih, merokok atau pecandu alkohol memiliki kualitas sperma yang lebih buruk.
Namun, riset ini telah menyoroti celah lain dalam kesimpulan itu.
Sperma memiliki lebih sedikit label kimia pada DNA yang mengatur ekspresi gen, dibandingkan dengan tikus yang diberi diet normal.
Plasma seminal - cairan yang membawa sperma dan memberi nutrisi melalui saat berproses untuk membuahi sel telur, juga memiliki kualitas yang lebih buruk.
Baca juga: 8 Buah yang Mengandung Protein Tinggi
Peneliti menggunakan sperma yang dikumpulkan dari tikus jantan yang mati untuk menghamili tikus betina, yang semuanya telah diberi diet normal.
Kesehatan anak-anak tikus tersebut kemudian dianalisis ketika mereka berusia empat bulan, yang setara dengan usia 30 tahun pada manusia.
Hasilnya, anak-anak hasil sperma yang "buruk" tersebut memiliki bobot tubuh yang lebih besar daripada anak-anak tikus yang mendapatkan diet normal.
Mereka juga menunjukkan tanda-tanda diabetes tipe dua yang merupakan penyebab kematian dini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.