Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Lain dari Kurang Protein Tak Cuma Kualitas Sperma yang Buruk

Kompas.com - 30/08/2018, 14:41 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

Plasma seminal - cairan yang membawa sperma dan memberi nutrisi melalui saat berproses untuk membuahi sel telur, juga memiliki kualitas yang lebih buruk.

Baca juga: 8 Buah yang Mengandung Protein Tinggi

Peneliti menggunakan sperma yang dikumpulkan dari tikus jantan yang mati untuk menghamili tikus betina, yang semuanya telah diberi diet normal.

Kesehatan anak-anak tikus tersebut kemudian dianalisis ketika mereka berusia empat bulan, yang setara dengan usia 30 tahun pada manusia.

Hasilnya, anak-anak hasil sperma yang "buruk" tersebut memiliki bobot tubuh yang lebih besar daripada anak-anak tikus yang mendapatkan diet normal.

Mereka juga menunjukkan tanda-tanda diabetes tipe dua yang merupakan penyebab kematian dini.

Selain itu, mereka juga memiliki metabolisme yang lebih lambat.

Plasma seminalis dari tikus yang kekurangan protein menekan peradangan uterus pada ibu, yang dianggap penting untuk kehamilan yang sehat.

"Apa yang dikonsumsi ibu selama kehamilan memang mempengaruhi perkembangan dan kesehatan anaknya," papar Watkins.

Oleh karena itu, Watkins mengatakan agar para wanita yang sedang melakukan program kehamilan harus memahami pentingnya gaya hidup sehat dan pilihan diet yang baik.

Baca juga: Cermatilah, 6 Cara Memperbanyak Jumlah Sperma

Menariknya, riset ini juga menemukan efek dari apa yang dikonsumsi oleh para ayah untuk anak-anak mereka kelak.

"Penelitian kami yang memakai subjek berupa tikus menunjukkan pada saat pembuahan dan diet ayah mempengaruhi pertumbuhan jangka panjang dan kesehatan metabolik anak-anaknya," papar Watkins.

Menurut dia, riset ini tidak hanya mengidentifikasi dampak pola makan buruk dari calon ayah terhadap kesehatan keturunannya, tetapi juga mulai mengungkap bagaimana efek ini terjadi.

Menurut Profesor Kevin Sinclair, salah satu periset, sperma berkontribusi lebih dari setengah gen yang membentuk anak.

Baca juga: Ingin Hamil? Hindari Pembuahan pada Bulan Juni

"Selama proses pembuahan, sperma juga menjadi bagian penting yang bertugas untuk membuahi sel telur wanita yang ditunjang oleh plasma seminal, dan dapat mempengaruhi hasil dari pembuahan," paparnya.

Riset ini, kata Sinclair, menunjukkan komposisi plasma seminal dipengaruhi oleh pola konsumsi sang ayah, dan ini juga dapat mempengaruhi kualitas kesehatan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com