Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2018, 18:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap topik seksualitas dan kesehatan reproduksi. Namun, mereka sering kesulitan mendapat akses informasi yang benar dan dapat dipercaya karena alasan tabu.

Meski topik seksualitas dianggap tabu untuk dibicarakan, namun kenyataannya banyak orang, termasuk remaja, tetap melakukannya.

"Di Indonesia, seksualitas tabu untuk dibicarakan karena kita enggak mau membicarakan tapi kenyataannya dilakukan."

Hal itu diungkapkan Psikolog dari Klinik Angsamerah, Inez Kristanti pada acara peluncuran kampanye kolaboratif #AkuDewasa oleh Campaign bersama Sensitif Vivo di GoWork, Chubb Square, Thamrin, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Dampaknya, lanjut Inez, adalah aktivitas seksual yang dilakukan dengan cara yang tidak aman. Misalnya, melakukan hubungan intim tanpa memeriksakan kesehatan seksualitas atau tidak menggunakan kontrasepsi untuk mencegah infeksi.

Saat ini, kata Inez, orang-orang dewasa cenderung menakut-nakuti para remaja alih-alih memberi penjelasan yang komprehensif soal seksualitas. Akhirnya remaja mencari informasi lewat sumber yang salah, seperti pornografi di internet atau bertanya pada teman sebaya.

"Padahal, orang dewasa seharusnya memberikan pengarahan bagaimana membuat keputusan seksual dan reprodukai secara bertanggungjawab," tuturnya.

Psikolog Klinik Angsamerah, Inez Kristanti pada acara peluncuran kampanye kolaboratif #AkuDewasa oleh Campaign bersama Sensitif Vivo di GoWork, Chubb Square, Thamrin, Jakarta, Selasa (4/9/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Psikolog Klinik Angsamerah, Inez Kristanti pada acara peluncuran kampanye kolaboratif #AkuDewasa oleh Campaign bersama Sensitif Vivo di GoWork, Chubb Square, Thamrin, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Ke mana bertanya

Menurut Inez, baik pemberi informasi (orangtua, guru dan dewasa lainnya) maupun penerima informasi seharusnya sama-sama bekerja agar pendidikan seksualitas dan reproduksi bisa tersampaikan secara komprehensif.

"Kuncinya ada pada orang-orang dewasa agar memberikan rasa aman kepada remaja untuk bisa bertanya secara bebas terkait kesehatan seksual dan reproduksi," kata Inez.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com