Inilah yang membuat dia semakin tertarik untuk mendalami bisnis yang dijalaninya itu.
"Beda banget menggambar di media datar dan media yang bulat. Pasarnya juga anak-anak yang suka gaya desain handmade. Mungkin, itu yang bisa bikin kita survive," ucap Oki.
Selama ini, referensi Oki untuk menbuat helm kebanyakan berasal dari luar negeri. Bukan apa-apa, dia merasa referensi dari dalam negeri dirasa masih kurang.
Namun, ia mengaku terus menggali ide untuk meningkatkan hasil karyanya. "Kita gali ide terus juga sharing sama teman-teman lewat media sosial. Yang penting terus berkarya," ungkapnya.
Untuk segi pemasaran, Oki mengaku lebih banyak melakukannya lewat Instagram. Untuk itu, foto produk menjadi hal penting dalam branding.
"Foto produk harus yang jelas. Kita juga promosikan di komunitas dan endorsement itu juga sangat berpengaruh," paparnya.
Oki juga kerap berkolaborasi dengan brand atau seniman lain untuk mengingkatkan peluang pasar.
Baca juga: Transformasi Tunggangan Ridwan Kamil dari Sepeda Jadi Moge...
Kolaborasi ini, kata dia, juga memberi dampak besar bagi perkembangan produk Trooper.
"Masing-masing itu punya pasar dan followers sendiri. Dari situ kita kolaborasikan untuk membentuk isu yang menambah branding."
"Intinya itu, kita harus ngolah ide dan bagaimana kita memperlakukan calon konsumen," ucapnya.
Produk Trooper kini dipasarkan secara online dan offline.
Bagi yang ingin mendapatkannya secara langsung, bisa diperoleh di Kompleks Muara Market Kota Solo. Produk Trooper juga dipasarkan secara offline di Bandung dan Bali.
Gimana? Tertarik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram