Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ryusuke Moriai dan Segudang Cerita di Balik Desain Jam G-Shock...

Kompas.com - 11/12/2018, 11:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Ada cerita lucu dan menarik selama mendesain jam tangan G-Shock?

"Kalau menurut saya, cerita yang menarik ketika saya mendesain GWG1000 mudmaster, Sebab saya harus memperlihatkan ketangguhan, karena ini 'master'."

"Ini jam tangan yang tidak kemasukan lumpur."

"Saat mendengar nama jam ini, mudmaster, kami berpikir ini jam untuk pria-pria yang bekerja dalam lumpur seperti tim penyelamat, lalu kami cari image-nya kira-kira seperti apa."

"Desain G-Shock mungkin agak berbeda dengan hanya menggambar. Bukan image-nya saja, tapi G-Shock itu kan yang penting struktur di dalamnya."

Baca juga: G-Shock Luncurkan Seri Terbaru dengan Aksen Emas

"Karena berfungsi atau tidaknya kan bergantung ke sana. Sehingga desainer G-Shock harus memikirkan struktur bagian luarnya, bagaimana cara merangkai misalnya casing, strap, agar tidak mengganggu bagian dalam."

"Dulu teknologi desain masih dua dimensi, jadi harus imajinasi bentuk di sana sini."

"Tapi sekarang sudah ada teknologi tiga dimensi, jadi insinyur mesin dan desainer bisa bekerja beriringan."

"Desainer sudah bisa menyampaikan maunya penampakannya seperti apa, dan insinyur menyesuaikan produknya harus seperti apa."

"Mungkin Anda berharap ada cerita yang lebih menarik. Tapi rata-rata orang Casio, G-Shock itu serius dalam bekerja."

"Benar-benar sekarang ini terutama, karena penggunaan 3D itu, desainer dan insinyur benar-benar terus bersama memikirkan bersama."

Inspirasi setiap desain datangnya dari mana? Berdasarkan tren atau idealisme terlebih dahulu?

"Case by case. Keduanya ada. GA110 itu datangnya dari tren anak muda."

"Tapi di sisi lain, misalnya pada tahun ini G-Shock menemukan teknologi baru. Fungsinya kan ingin dimasukkan ke jam baru, jadi para insinyur berpikir bagaimana, desainer juga memikirkan bagaimana caranya itu compact."

"Tapi juga memikirkan agar tidak kehilangan wajah G-Shock. Jadi tidak selalu harus tren dulu atau fungsi dulu."

"Menurut saya, pendekatan keduanya sangat menyenangkan."

Adakah nilai-nilai yang berusaha ditanamkan oleh G-Shock pada setiap jam?

"Satu, kebijakan yang tidak akan pernah diganti. Karena judulnya G-Shock: gravity shock, tahan terhadap benturan."

"Toughness tidak boleh tidak ada. Harus ada di setiap jam G-Shock."

"Jadi kalau judulnya sudah G-Shock, mau bikin setipis atau seringan apapun, tetap harus memikirkan tahan benturan, tidak rusak."

"Termasuk ketika mendesain jam tangan dengan full logam. Kalau bahan resin kan ringan, jadi getaran saat jatuh minim."

"Kalau berat seperti logam, dengan luas yang sama pun getaran akan lebih besar."

"Di situ kami berpikir untuk tetap menjaga tough itu, kami melakukan sejumlah langkah teknis."

Baca juga: Pesta 35 Tahun G-Shock, Hujan Jam Tangan di Madison Square Garden

"Misalnya, menggunakan tutup belakang yang sudah screw back, strap juga berbentuk seperti sisir, jadi kalau benturan satu titik, ini empat titik. Benturannya diserap oleh empat titik."

"Lalu, bagian atas kaca dilapisi resin. Kalau di mobil seperti shock breaker. Setelah itu baru ditutup logam jadi kelihatan dari atas tetap logam."

"Mungkin orang lihat desainnya sama dengan yang lama. Tapi di balik ini ada beberapa usaha yang dilakukan untuk menjaga kebijakan tahan benturan itu."

G-Shock punya desain yang sangat ikonik. Bagaimana cara menyesuaikan dengan pasar global?

"Memang tren kan berubah. G-Shock mungkin ada yang bilang ikonik, unik, tapi di satu titik ada yang bosan."

"Bagaimana cara agar tetap terjual adalah tetap memegang kebijakan yang tadi, tahan benturan."

"Kami mengikuti tren, tapi tidak sepenuhnya. Misalnya tren logam, kami menyediakan pilihan jam tangan logam."

"Ada merek-merek jam lain yang terlalu sering pindah tren, tapi biasanya akan cepat hilang."

Namun, menciptakan produk yang sama sekali tidak dipengaruhi tren juga tidak bisa."

"Tentu setidaknya mengambil sedikit dari tren sana sini tapi tetap ada tulangnya yang tidak pernah berubah. Itu yang membuat pengguna setia kami tidak merasa dikhianati."

"Karena kami tetap memasukkan tren ke desain jam, berganti generasi pun kami tetap punya penggemar baru."

Tren jam tangan di Jepang sekarang sedang seperti apa?

"Ini tidak terbatas pada jam, sekarang yang sedang tren di Jepang, kembali pada fesyen dan di seluruh dunia mungkin juga sama, yaitu vintage. Era terbaiknya yaitu tahun 90an."

Saat ini, vintage 90an sedang tren. G-Shock kan trennya juga pada era 90an sehingga desain-desain yang vintage digemari oleh anak muda zaman sekarang."

"Mungkin para kawula muda di Jepang juga melihatnya sebagai tren internasional."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com