Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 24 Juni 2019, 05:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dalam buku itu, Simpson menyarankan agar kita harus membuat keputusan.Kkita harus terus membuat keputusan, meskipun itu keputusan yang salah. Jika kita tidak membuat keputusan, kita akan merasa bodoh.

Prinsip yang sama juga diterapkan oleh Tony Stark. Kesediaan kita untuk membuat keputusan dalam situasi yang tegang mungkin tidak selalu menjamin akhir yang sempurna, tetapi itu lebih baik daripada kita tidak melakukan apapun.

Setelah rencana cadangan, keputusan yang kita buat akan menjadi informasi yang baik dan kemungkinan besar adalah langkah paling bagus yang kita lakukan.

Di akhir film Avengers pertama, sebuah portal ke ruang angkasa terbuka tepat di atas Stark Tower dan dalam sekejap, lautan pesawat asing mulai keluar dan menyerang New York City.

Tony tidak menunggu anggota tim lainnya muncul, dia tidak memanggil siapa pun untuk membantu, dia mengenakan helmnya dan berusaha menutup portal tersebut.

Tindakan itu menjadi bukti pentingnya keberanian untuk membuat keputusan.

8. Menyadari nilai dalam diri

Sangat mudah untuk menganggap karakter Tony Stark sebagai seseorang yang tidak bisa melakukan apa-apa tanpa teknologi yang dimilikinya.

Namun baik dalam komik dan film, bukan itu yang terjadi pada pria di balik kostum Iron Man.

Setelah menjadi tahanan di gua Afghanistan, diisolasi di Tennessee, dan dianggap mati di luar angkasa, Tony tahu nasibnya tidak ditentukan oleh sumber daya atau orang-orang di sekitarnya.

Ia menyadari jika ia adalah penentu nasib dirinya sendiri. Bukan barang yang kita miliki yang mampu memberi kekuatan. Tapi, diri kita sendirilah.

Kita dapat kehilangan apartemen, pasangan, atau mobil. Tapi, kita bisa memiliki itu semua karena diri sendiri.

Jangan terjebak dalam perubahan keadaan - selama kita masih hidup, kita memiliki nilai. Dalam Iron Man 3, Tony Stark telah membuktikan nilai dalam dirinya.

Seri tersebut menceritakan apa yang membuatnya mampu menjadi pahlawan super, meski terpisah dari teknologi yang disukainya.

Dia masuk dalam sebuah kompleks teroris dengan pertahanan kuat hanya menggunakan perangkat dan senjata yang diimprovisasi hasil rakitannya sendiri menggunakan bahan-bahan dari toko perangkat keras.

9. Selalu punya tujuan jangka panjang

Setelah melihat sekilas angkasa luar dan para Dewa dan alien yang menyertainya, Tony sangat ingin melindungi Bumi dari ancaman galaksi yang ia anggap akan memicu penciptaan ultron.

Tapi, paranoia yang ia alami justru memotivasi dan memberi semangat untuk menyelamatkan nyawa manusia di kemudian hari.

Sangat mudah untuk merasa puas diri dan atau terlalu percaya diri setelah mendapatkan tujuan, baik secara pribadi atau profesional.

Tapi, pasti akan ada sesuatu lain yang harus kita lakukan. Konsep ini dapat diterapkan pada banyak aspek kehidupan kita.

Misalnya, dalam hal olahraga. Siapa pun yang dilatih untuk maraton atau menjadi atlet profesional pasti selalu melatih diri untuk mencapai tujuan baru dan lebih besar.

Tony kembali memperingatkan kita akan pelajaran hidup ini dalam seriap "Infinity War".

Meskipun itu tidak berakhir dengan kemenangan total, Tony mampu berdiri berhadapan dengan Thanos yang sangat kuat karena baju besi berbasis nanoteknya yang baru.

Dan baju besi tercipta karena inovasi dan percobaan konstan Tony selama 6 tahun sebelumnya, di mana ia terus-menerus khawatir tentang peperangan dengan musuh yang tidak bisa ia tandingi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau