KOMPAS.com - Kini, hal lumrah menemukan rumah tanpa sekat, selain kamar tidur dan kamar mandi.
Salah satu yang dapat dilihat adalah meleburnya antara ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan hingga dapur. Semua jadi satu, tanpa sekat.
“Sekat-sekat runtuh demi menciptakan ruang, di mana ruang tamu, ruang makan, dan dapur--semuanya merupakan ruang besar yang berpusat pada keluarga, tempat kamu dapat menyiapkan makanan, berinteraksi dengan keluarga dan tamu, melihat apa yang ada di TV, dan mengawasi anak-anak," kata Janet Lorusso, seorang desainer interior di JRL Interiors di Acton, Massachusetts.
Mungkin, bagi sebagian orang, ruangan dengan konsep ini terlihat menyenangkan. Namun, secara praktik, hal itu justru memiliki tata letak rumit.
Baca juga: 6 Inspirasi Mendekorasi Rumah dengan Lampu Tali
Berikut tiga hal yang sering dikeluhkan orang soal ruangan tanpa sekat.
1. Suara lebih keras
Desain open space (ruang terbuka) dianggap berisiko menihilkan waktu bersantai. Ketika ruangan tanpa sekat, maka suara hingga aktivitas dapat terlihat dan terhubung.
Hal ini, menurut pemilik perusahaan desain interior Elegant Simplicity, Sherri Monte, dianggap cenderung membuat orang tak bisa bersantai di ruang tamu atau keluarga.
Sementara itu, menurut desainer interior Crystal Nagen, ketika ruangan terbuka, maka suara akan terdengar lebih keras.
"Saya sarankan menambahkan isolasi antara dinding interior dan langit-langit untuk mengurangi hal tersebut," saran Crystal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.