KOMPAS.com - Anak autis biasanya mengalami masalah yang pelik mencakup segi sosial, emosional, dan perilakunya. Parenting stress merupakan salah satu dampak yang mungkin terjadi pada orangtua akibat merawat dan membesarkan anak autis.
Angka kejadian stres pada orangtua dengan anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) bervariasi antara 26%-85%.
Menurut sebuah studi, tingkat stres pada ibu yang memiliki anak autis lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang anaknya tidak autis.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kesulitan orangtua dalam menghadapi masalah pada anak dengan ASD, yang meliputi perilaku yang diulang-ulang (ritual), kesulitan berkomunikasi, perilaku yang tidak biasa, dan kesulitan bersosialisasi.
Beberapa beban yang bisa menyebabkan stres pada orangtua dengan anak ASD, antara lain:
Kesulitan ini dapat memperburuk hubungan anak dengan orangtua, menyebabkan gaya parenting yang maladaptif, dan pada akhirnya berdampak pada kegagalan terapi bagi anak yang banyak membutuhkan keterlibatan orangtua.
Bagai lingkaran setan, parenting stress dapat menambah masalah perilaku anak dan tentunya semakin menambah stres bagi orangtua.
Membesarkan anak bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi membesarkan anak yang spesial.
Hari-hari Anda mungkin habis dengan kesibukan untuk memastikan anak mendapatkan terapi dan pendidikan yang terbaik, memastikan kesehatannya, atau mengkhawatirkan masa depannya.
Sebagai orangtua, penting untuk menjaga diri sendiri dan mengatasi stres dengan efektif.
Beberapa tips berikut mungkn bisa Anda coba untuk mengatasi parenting stress:
1. Banyak membaca dan memperdalam pengetahuan
Dengan semakin memahami gangguan spektrum autisme, Anda dapat semakin mengenal dan memahami anak. Baca dan pelajari sebanyak mungkin mengenai autisme.
Pastikan Anda mengikuti perkembangan ilmu mengenai autisme dari sumber-sumber yang terpercaya. Hindari mengambil sumber yang berasal dari opini atau testimoni orang lain.
2. Bangun support system
Bergabunglah dengan komunitas orangtua atau keluarga yang memiliki anak dengan autisme. Platform ini dapat Anda gunakan untuk saling mendukung dan berbagi pengalaman sehari-hari dalam mengurus anak dengan autisme.
3. Ciptakan waktu untuk diri sendiri dan pasangan
Sangat mudah untuk larut dalam kesibukan membesarkan anak dengan autis dan melupakan kesehatan diri sendiri, baik fisik maupun mental.
Luangkan waktu secara rutin bagi diri sendiri, pasangan, dan kawan. Lakukan aktivitas yang menjadi kesenangan Anda.
4. Mencari pertolongan
Jika Anda atau pasangan selalu merasa lelah, kewalahan, atau depresi, carilah pertolongan tenaga profesional untuk mengatasinya.
Ada baiknya meminta pertolongan ke anggota keluarga lainnya untuk membantu merawat anak, agar Anda bisa beristirahat sejenak.
Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda menghadapi anak dengan autisme:
Membesarkan anak berkebutuhan khusus memang berpotensi menyebabkan stres. Itulah sebabnya mengapa Anda sebagai orangtua membutuhkan pertolongan dan dukungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.