Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2019, 20:23 WIB

KOMPAS.com – Makanan yang masuk ke mulut kita bukan hanya menyebabkan rasa lapar menghilang, tapi sebenarnya bisa menimbulkan rasa bahagia. 

Penelitian membuktikan, pola makan yang buruk akan berpengaruh negatif pada usus yang akhirnya memicu depresi dan kecemasan. Jadi, jangan remehkan pengaruh makanan bagi kondisi emosi kita.

Memang tidak semua kondisi depresi terkait dengan kondisi usus. Depresi sendiri bisa disebabkan oleh beragam faktor. Walau begitu, kaitan antara mental dan kesehatan usus terkait erat.

Para ilmuwan telah mengungkap kaitan tersebut sebagai gut-brain axis atau sistem komunikasi antara sistem pencernaan dengan otak. Sejak saat itu, terjadi perubahan pandangan pada cara melihat bagaimana emosi dan perilaku kita diatur.

Salah satu makanan yang memengaruhi mood kita adalah probiotik dan prebiotic. Jenisnya antara lain bakteri yang ditemukan dalam makanan yang difermentasi seperti yogurt, kefir, atau kombucha. Jenis makanan lain yang tak kalah penting adalah serat.

Dunia kedokteran modern juga mempercayai bahwa hampir semua penyakit peradangan dimulai di usus, termasuk diabetes, arthritis, penyakit jantung, hingga gangguan mental.

Baca juga: Memahami 6 Efek Diet Mediterania bagi Pencernaan

Apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung mikroba baik di usus? Mulailah dengan mengubah pola makan jadi lebih sehat.

Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan:

- Perbanyak asupan sayur, buah, dan sumber serat. Asupan serat akan masuk ke usus kecil dan usus besar untuk memberi makan mikroba sehat.
- Batasi makanan mengandung gula karena makanan manis adalah makanan bakteri patogen.
- Konsumsi makanan yang difermentasi setiap hari, seperti yogurt.
- Konsumsi ikan. Kandungan asam omega-3 dalam ikan akan mengurangi inflamasi.
- Berolahraga juga terbukti berpengaruh pada kesehatan usus.

Ikuti pola makan yang sehat ini dan lihat hasilnya dalam satu atau dua minggu. Bukan hanya mood kita lebih baik, tubuh kita juga akan pulih dari efek makanan yang diproses yang selama ini jadi favorit kita.

Baca juga: Beda Manfaat Serat Larut dan Tidak Larut

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com