Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2019, 18:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sementara itu, simple mask atau masker sederhana, menurut dokter Erlang, hanya mampu menyaring polutan dan partikel besar 30-40 persen.

"Memang lebih nyaman dipakai, namun tidak terlalu efektif," kata dia.

Menurut Agus, masker sederhana hanya boleh digunakan untuk sekali pakai, serta tidak boleh dicuci karena dapat melebarkan pori-pori penyaringnya.

Meski tak seefektif masker respirator dalam menyaring udara, jenis ini sudah cukup apabila sangat sulit mencari respirator mask.

Baca juga: Bentengi Tubuh dari Paparan Polusi Udara, Bagaimana Caranya?

Waktu penggunaan masker

Sebenarnya, keharusan penggunaan masker tergantung pada usia, kondisi, dan kesehatan.

Juga, tidak ada pedoman ketat yang disetujui semua orang di mana pun.

Di China, misalnya, pemerintah menyarankan mengenakan masker ketika AQI lebih dari 200, namun banyak orang memilih untuk memakai topeng ketika AQI mendekati 100 atau 150.

Namun, dianjurkan untuk melihat AQI pada hari tertentu, tinjau skala kualitas udara dan kondisi kesehatan.

Orang dengan masalah pernapasan, alergi atau asma harus sangat berhati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com