YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Luka bisa terjadi pada siapa saja. Banyak orang menyepelekan proses penyembuhan luka dan membiarkannya, hingga tak sedikit yang kemudian mengalami infeksi pada area luka tersebut.
Lalu, kapan kita tahu bahwa satu luka bisa dikatakan sudah terinfeksi?
Spesialis luka, dr. Adisaputra Ramadhinara, MSc, CWSP, FACCWS menyebutkan beberapa ciri-cirinya. Hal pertama yang bisa menjadi petunjuk adalah dari ukuran dan bau area luka.
"Yang paling gampang adalah ukuran luka lebih besar, muncul bau tidak enak dan tidak sembuh-sembuh," kata Adi dalam acara media gathering di Yogyakarta, Jumat (11/10/2019).
Selain ukuran dan bau, tanda infeksi juga bisa dilihat dari produksi cairan pada area luka yang tampak berlebihan dan area sekitar luka tak hanya meluas tapi juga tampak kemerahan.
Pada beberapa orang infeksi luka juga disertai gejala sistemik, misalnya demam. Namun, gejala sistemik tak selalu terjadi sehingga tidak selalu bisa menjadi patokan.
"Karena pasien diabetes usia tua, misalnya, cenderung tidak demam kalau terinfeksi," tuturnya dokter spesialis luka pertama di Indonesia itu.
Baca juga: Jangan Sembarang Bantu Korban Luka Tusuk, Apa Sebabnya?
Infeksi luka bisa dihindari dengan cara penanganan yang tepat sejak awal terjadinya luka.
Jika luka yang terjadi cukup parah, segera hubungi profesional medis untuk mendapatkan penanganan segera.
Banyak jenis luka kecil yang bisa ditangani sendiri. Misalnya, luka tergores atau terkena benda panas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.