Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencukur Rambut Kemaluan, Latah karena Tren atau Memang Perlu?

Kompas.com - 15/10/2019, 22:22 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Tak perlu memberikan sabun khusus untuk membasuh rambut kemaluan. Mencuci dengan air saja sudah cukup. Dikhawatirkan jika menggunakan sabun khusus, PH alami area kemaluan bisa terganggu.

Baca juga: 7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mencukur Rambut Kemaluan

Selain itu, pertimbangkan juga beberapa risiko jika mencukur rambut kemaluan tidak dilakukan dengan tepat:

1. Luka

Banyak cerita terjadinya luka atau cedera saat mencukur rambut kemaluan. Keluhan terbesar adalah mengalami luka gores karena terkena alat cukur, disusul dengan keluhan rasa terbakar hingga ruam.

2. Infeksi

Jangan kaget bahwa mencukur rambut kemaluan juga dapat menyebabkan infeksi. Seperti yang disebutkan di atas, rambut kemaluan melindungi tubuh dari bakteri atau mikroorganisme jahat yang mungkin masuk.

Apabila rambut kemaluan dicukur habis, bisa saja bakteri atau kuman justru masuk lebih mudah ke area kemaluan. Terlebih, jika seseorang tidak melakukan hubungan seksual dengan aman.

3. Iritasi

Selain luka, iritasi setelah mencukur rambut kemaluan juga kerap terjadi. Jika parah, bisa muncul kondisi infeksi kulit seperti selulitis dan folikulitis. Ini erat kaitannya dengan peradangan pada folikel rambut kemaluan.

4. Kutil

Pada beberapa kasus yang lebih jarang terjadi, mencukur rambut kemaluan dapat menyebabkan tumbuhnya kutil. Hal ini bisa terjadi karena dipicu iritasi kulit dan infeksi. Biasanya, gejala awalnya adalah benjolan berwarna merah di permukaan kulit.

Cara aman mencukur rambut kemaluan

Untuk mengantisipasi risiko di atas, kamu perlu tahu cara aman mencukur rambut kemaluan, di antaranya:

Jaga kebersihan

Pastikan kamu atau terapis yang membantu mencukur rambut kemaluan telah mencuci tangan di air mengalir dengan bersih. Lokasi tempat mencukur rambut kemaluan juga harus benar-benar higienis dan alasnya diganti dengan yang baru. Cara ini mencegah penularan bakteri dari orang lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com