Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anak Punya Teman Khayalan, Ikutlah “Berkenalan”

Kompas.com - 05/11/2019, 05:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Terkadang, anak juga bisa berlaku manipulatif. Contohnya, ketika melakukan kesalahan yang murni terjadi karena inisiatifnya sendiri, ia bisa saja menyebut teman khayalan sebagai pihak yang mendorongnya melakukan hal itu.

Namun, di luar hal itu, ada juga manfaat memiliki teman khayalan bagi anak, seperti:

  • Kehidupan sosial semakin baik
  • Anak lebih banyak tertawa
  • Ide-ide kreatif bermunculan
  • Belajar berinteraksi dan mengurus orang lain
  • Mengatasi rasa takut atau trauma akan hal tertentu
  • Meningkatkan soft skill
  • Kemampuan adaptasi masuk lingkungan baru meningkat

Bagaimana idealnya respons orangtua?

Selalu ada dua sisi mata uang dari fenomena teman khayalan. Wajar jika orangtua merasa khawatir anaknya akan lupa dengan dunia nyata atau melakukan hal-hal nekat. Namun, di sisi lain, ada manfaat dari memiliki teman khayalan.

Tak perlu terlalu khawatir, tetaplah rileks dan nikmati fase anak memiliki teman khayalan. Justru kita perlu “berkenalan” dengan teman khayalan mereka. Tanyakan hal-hal menarik tentang teman khayalan dan bagaimana anak berinteraksi dengannya.

Jika ingin menerapkan peraturan, jangan langsung melakukannya secara berlebihan atau bahkan drastis. Hal ini bisa memicu anak menyembunyikan teman khayalannya atau bahkan merasa teman khayalan lebih seru ketimbang orangtuanya sendiri.

Beri aturan dengan tetap menyebutkan nama teman khayalan dan apa yang harus dilakukannya.

Semisal, ketika anak menumpahkan air dan ia mengaku yang melakukan adalah teman khayalan, kita bisa menyebut bahwa apa pun yang dilakukan teman khayalannya harus dipertanggungjawabkan oleh dirinya juga.

Hal ini juga memberi porsi tanggung jawab kepada anak. Ikutlah masuk ke dunia imajinatif anak-anak sehingga mereka merasa tidak ditinggalkan begitu saja hanya dengan teman khayalannya.

Jika suatu saat teman khayalannya sudah tidak ada pun, kita akan tetap menjadi orang pertama yang dicarinya untuk bercerita apa pun dalam hidupnya. Kuncinya, komunikasi tetaplah yang utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com