Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2020, 20:44 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

"Fokuskan pikiran pada hal-hal yang dapat kamu ubah. Saat kamu memiliki daftar kekhawatiran, tuliskan apa saja yang bisa dan tidak bisa diubah. Kerjakan situasi yang bisa kamu ubah, dan lepaskan sisanya," kata Osibodu-Onyali.

Perlu banyak waktu dan latihan untuk mempelajari kemampuan ini. Tapi begitu bisa menguasainya, kamu akan menemukan bahwa kamu tidak akan terlalu khawatir, bahkan lebih bahagia.

Dendam lama atau keluhan
Penelitian menunjukkan, menyimpan dendam atau kemarahan lebih dari yang diperlukan bisa menjadi racun bagi kesehatan fisik dan mental.

Ini tidak berlaku pada orang-orang yang telah merusak atau melukaimu, tetapi berguna bagi mereka yang sudah jauh atau tidak lagi membayangkan sebagai bagian dari hidupmu. Kamu dapat memilih bergerak maju atau melepaskan.

Apa yang orang lain pikirkan tentangmu

Ada pepatah berbunyi, "Apa yang orang lain pikirkan tentangmu bukan urusanmu." Penting untuk tahu apa nilai yang kamu punya, sehingga kamu tidak terpengaruh pikiran orang lain.

Osibodu-Onyali mengatakan, dia sering menanyakan kliennya, "Bagaimana jika mereka tidak menyukaimu? Apa yang terjadi selanjutnya?" Kliennya mengatakan, jawabannya biasanya "tidak ada."

"Faktanya, dunia tidak berakhir dan kamu tidak harus disukai semua orang. Tetap berpegang pada kelompok yang benar-benar mencintai dan menghormatimu, dan jangan habiskan waktu untuk mengkhawatirkan orang-orang yang tak begitu mengerti dirimu. Jika mereka tidak mendapatkanmu, tak apa-apa. Kamu tidak bisa menjadi bagian dari setiap kelompok."

Baca juga: Cara Bahagia Saat Merasa Sendiri di Tengah Keramaian

Keinginan untuk selalu benar di setiap konflik

Kita semua berusaha memenangkan argumen. Namun itu dapat menyebabkan lebih banyak stres daripada nilainya. Keinginan menang butuh energi yang sangat besar karena orang-orang cenderung ingin menjadi benar.

"Berapa kali kita bertarung dengan seseorang dan kita berjuang untuk menjadi benar? Kita mengatakan hal-hal yang tidak dapat diambil kembali lagi kemudian meminta maaf dan berpikir pada diri kita sendiri 'Saya bereaksi berlebihan' atau 'Kita memperebutkan sesuatu yang begitu bodoh.'

Terkadang hal sepele yang kita hadapi hanyalah manifestasi yang lebih kecil daripada masalah besar."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com