Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 18 Januari 2020, 22:54 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Ketika kamu merasa sedih, marah, atau cemas, kamu langsung ‘melarikan diri’ ke dapur atau lemari pendingin demi menemukan makanan manis sebagai ‘makanan yang menenangkan’.

Padahal, belum tentu makanan yang kamu pilih bisa membantumu keluar dari masalah atau membuatmu merasa lebih baik.

Banyak orang percaya, bahwa gangguan emosi secara langsung menyebabkan kita makan berlebihan.

Namun, menurut Glenn Livingston, seorang psikolog dan penulis Never Binge Again, masalah makan sebenarnya dipicu oleh keinginan.

"Sebenarnya tidak ada hubungan otomatis antara emosi dan makan berlebihan, meskipun rasanya benar-benar ada," katanya dalam sebuah artikel di Psychology Today.

Baca juga: Awas, 5 Makanan Ini Bisa Bikin Bad Mood

"Ada lebih banyak hal yang terjadi di balik layar daripada yang disadari orang."

Ingin melepaskan diri dari emosi yang tidak nyaman memang cenderung mendorong seseorang untuk ‘mencari’ makanan.

Livingston mengatakan, orang berpikir makanan yang menenangkan akan membantu mengurangi depresi, kesedihan, dan kemarahan mereka.

Tetapi sebenarnya, makanan yang menenangkan justru dapat menyebabkan masalah lain atau bahkan memperburuk emosi negatif.

Itu karena kebanyakan orang membuat pilihan yang tidak sehat, umumnya mereka memilih makanan yang tinggi gula, garam, dan pati.

Karena pola emosional dapat bertahan lama, pola makan yang tidak sehat juga dapat berlanjut dan berpotensi menyebabkan makan berlebihan.

Baca juga: Mengapa Makanan Bisa Pengaruhi Mood Kita?

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau