"Kita akan membutuhkan dukungan dari teman-teman dan keluarga, terutama jika berencana memiliki anak," kata Bennett.
Baca juga: Pasangan Gampang Cemburu, Pertanda Gangguan Narsistik
Seharusnya, kita tidak perlu susah payah memohon agar pasangan kita mau menikahi. Kita dan pasangan mestinya sudah punya tujuan yang sama.
Bennett mengatakan, ada banyak pasangan yang pernikahannya benar-benar diusahakan oleh satu pihak, sementara pihak lainnya merasa diseret atau terpaksa.
"Situasi ini akan membawa bencana karena salah satu pihak tidak melabuhkan hatinya di sana atau belum siap berumah tangga," kata Bennett.
Jika kita merasa menjadi pihak yang berupaya keras membawa hubunganmu ke jenjang pernikahan sementara pasanganmu sebaliknya, maka itu merupakan tanda negatif bagi masa depan pernikahan.
Baca juga: Mantan Kekasih Menikah, Perlukah Beri Ucapan Selamat?
Mungkin kita berpikir bahwa waktu bisa mengubah seseorang. Namun sayangnya, anggapan tersebut salah.
Seseorang akan tetap menjadi dirinya. Pasangan kita tidak akan bertransformasi menjadi orang berbeda hanya karena mengucap sumpah setia.
Pernikahan sangat jarang "memperbaiki" seseorang. Jika kita ingin menikah, namun mengalami situasi seperti ini, Bennett menyarankan untuk tak melanjutkan pernikahan.
"Jika pasangan sering selingkuh, mereka akan melakukannya bahkan setelah menikah."
"Jika pasangan orang yang penuh drama dan sering bertengkar lewat pesan singkat, maka dia akan melakukan hal sama setelah pernikahan," kata Bennett.
Baca juga: Langkah Berbaikan dengan Pasangan Setelah Bertengkar
Banyak orang memimpikan pernikahan yang hebat seperti cerita dongeng.
Namun, jika kita lebih tertarik dengan konsep pesta pernikahan tersebut ketimbang memikirkan hidup bersama selamanya, maka pernikahan tersebut sebaiknya tak dijalankan.
"Pernikahan adalah berkomitmen dengan satu orang, termasuk pengorbanan dan kewajiban."
"Maka, jika kita lebih tertarik dengan pesta pernikahan dengan teman-teman ketimbang orang yang akan hidup bersama dengan kita, maka kita akan rentan mengalami perceraian," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.