Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2020, 17:15 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

"Virus bisa sulit diprediksi, jadi sangat penting untuk berhati-hati. Ini adalah situasi yang cepat sekali berubah," kata ahli patologi klinik dan peneliti Dr.Ellen Foxman.

Sinar ultraviolet

Direktur Pusat Infeksi dan Imunitas dari Universitas Columbia, Ian Lipkin, yang meneliti tentang virus corona menyebut, sinar matahari juga bisa membantu memecah virus yang berpindah ke permukaan.

"Sinar ultraviolet memecah asam nukleat. Itu seperti mensterilkan permukaan. Jika kamu berada di luar ruangan, secara umum itu lebih bersih dibanding dalam ruangan, karena ada paparan sinar ultraviolet," kata Lipkin.

Sinar ultraviolet memang sangat efektif membunuh virus dan bakteri sehingga sering dipakai untuk mensterilkan peralatan di rumah sakit.

Teori lain menyebutkan, daya tahan tubuh manusia cenderung lebih rendah di cuaca dingin. Jarang terpapar sinar matahari membuat kadar vitamin D dalam tubuh berkurang. Vitamin D berperan penting dalam mengatur respon imun atau kemampuan melawan infeksi.

Tapi, sekali lagi, tidak ada yang menjamin virus corona akan sama dengan flu musiman. Sementara ini yang bisa kita lakukan adalah menjaga kebersihan diri dan daya tahan tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com