KOMPAS.com - World Health Organization (WHO) bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia sedang mengembangkan sedikitnya 20 vaksin virus corona yang berbeda.
Beberapa vaksin telah dalam tahap uji klinis pada waktu singkat--hanya 60 hari setelah pengurutan gen.
"Akselerasi proses ini benar-benar dramatis pada apa yang dapat kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, MERS, dan sekarang digunakan untuk Covid-19."
Demikian keterangan Dr Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis untuk program kedaruratan WHO, pada konferensi pers di kantor pusat organisasi di Jenewa, Jumat lalu.
Namun, vaksin masih belum tersedia untuk penggunaan publik, pejabat WHO mengingatkan.
Ilmuwan mengatakan, uji coba klinis dan persetujuan keamanan yang diperlukan untuk mengeluarkan vaksin ke pasar bisa memakan waktu hingga 18 bulan.
Dr Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO, mengatakan alasan perlunya uji coba.
"Hanya ada satu hal yang lebih berbahaya daripada virus jahat, dan itu adalah vaksin yang buruk," katanya.
"Kita harus sangat berhati-hati dalam mengembangkan produk apa pun yang akan kita suntikkan ke dalam sebagian besar populasi dunia."
Ia menambahkan, uji coba manusia pertama pada vaksin yang dimulai minggu ini di AS adalah "hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.