KOMPAS.com - Gangguan psikosomatis merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang erat kaitannya dengan bagaimana pola pikir seseorang.
Menyelami lebih jauh tentang gangguan psikosomatis akan membawa kita memahami bahwa ada reaksi tubuh di luar kendali manusia.
Gangguan psikosomatis terjadi ketika ada pemicu dari pikiran dan sangat dipengaruhi emosi seseorang.
Jika biasanya gangguan kesehatan terjadi karena cedera atau infeksi, lain halnya dengan gangguan psikosomatis. Namanya saja psychosomatic, yang terdiri dari kata “psyche” (pikiran) dan “soma” (tubuh).
Bahkan, gangguan psikosomatis yang dipicu stres emosi dapat berdampak pada rasa nyeri tertentu pada tubuh. Gejala yang dirasakan setiap orang berbeda-beda, bergantung pada seberapa parah trauma dan stres yang dialami.
Baca juga: Berbagai Dampak Stres terhadap Tubuh Kita
Gejala seseorang mengalami stres
Berbeda dengan penyakit fisik lain yang jelas pemicu dan gejalanya, gangguan psikosomatis tidak bekerja dengan mekanisme seperti itu.
Untuk mengetahui apakah seseorang dalam kondisi stres atau tidak, ada beberapa gejala yang bisa diidentifikasi, seperti:
Ada banyak gejala stres lain dan reaksinya bisa berbeda antara satu orang dan lainnya. Faktor yang berpengaruh seperti usia, jenis kelamin, kondisi medis, dan banyak lagi. Jika stres telah berubah menjadi terlalu ekstrem, maka gangguan psikosomatis bisa terjadi.
Sebenarnya stres pasti terjadi. Tidak ada orang yang hidupnya datar-datar saja. Justru ketika orang bisa mengenali emosi dan bisa validasi emosi yang dialaminya, itu adalah stres yang baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.