McMarron yang mengaku sebagai pecandu traveling ini mengatakan sebelumnya ia tidak pernah berada di satu tempat selama lebih dari dua atau tiga minggu.
Dia juga mengakui saat ini keuangannya sedang sulit. Ia tidak pernah mempersiapkan diri berbulan-bulan tanpa pemasukan dan juga masih punya kewajiban cicilan.
Baca juga: Obyek Wisata di Labuan Bajo Ditutup Hingga 29 Mei 2020
Rencana berikutnya
Hal lain yang bisa dilakukan selama masa karantina ini adalah melanjutkan impian atau rencana traveling selanjutnya.
“Inspirasi untuk destinasi di masa depan sangat penting untuk kesehatan mental kita. Saya rasa penting untuk membuat rencana positif dari hal di masa depan dan apa yang akan kita lakukan ketika sudah aman untuk melakukan perjalanan,” kata travel blogger Keri Allan.
Kita juga bisa mengikuti tur virtual yang kini tersedia di banyak situs. Bahkan kita bisa "mengunjungi" tempat-tempat yang selama ini mungkin hanya ada dalam bucket list kita.
Dalam situasi yang serba tidak pasti seperti sekarang, para pelancong juga wajib menyadari bahwa jika pembatasan-pembatasan sudah dihapus, mungkin butuh waktu lebih lama bagi sektor wisata untuk benar-benar pulih.
Walau begitu, sepertinya begitu dunia mulai aman, para pecandu traveling ini adalah orang pertama yang akan mengantri di pintu keberangkatan bandara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.