KOMPAS.com - Kebanyakan anak yang aktif dan tak bisa diam sulit berkonsentrasi saat belajar. Belum lagi kebiasaan bermain gawai dan game yang membuat pikiran anak teralihkan.
Untuk mengatasinya, orangtua bisa melatih anak agar lebih fokus, dengan mencoba menerapkan mindfulness pada anak.
Menurut Alva Paramitha, School Psychologist Global Sevilla dalam diskusi bersama Kompas.com bertajuk “Bebas Stres Selama Pandemi dengan Mindfulness”, mindfulness adalah kesadaran penuh tubuh saat melakukan sesuatu.
“Kalau di bahasa Jawa itu eling, jadi sadar apa yang dilakukan saat ini,” ujar Alva.
Baca juga: Belajar Mindfulness Bikin Kita Jadi Orang yang Ramah
Alva mengatakan, bahwa selama ini anak-anak yang belajar mindfulness lebih mampu berkonsentrasi dan fokus dalam belajar.
“Basic awal adalah menyadari napas, anak sekarang kan konsentraasinya ke gadget, jadi konsentrasinya pendek-pendek, mudah pecah, sehingga saat belajar di rumah, orangtuanya yang frustasi,” kata Alva.
Mindfulness bisa diajarkan pada anak-anak sejak dini. Bahkan, di sekolah dimana Alva bekerja, konsep mindfulness sudah mulai diajarkan sejak anak berusia 1,5 tahun.
Lalu bagaimana mengajari anak-anak untuk duduk diam dan menerapkan mindfulness seperti yang diharapkan?
“Pada anak-anak balita, kita tentu harus membuat aktivitas yang menarik, yakni dengan praktik bernapas bersama,” ujar Alva.
Baca juga: Terungkap, Latihan Mindfulness Mampu Ubah Ekspresi Gen
Alva mengatakan, pada momen ini, anak-anak diminta oleh gurunya untuk berbaring di karpet, kemudian di atas perutnya diletakkan boneka, dan diminta untuk mengamati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.