KOMPAS.com – Apakah karantina di rumah membuat kebiasaan belanja online kamu jadi sulit dikontrol? Kamu tidak sendirian.
Menurut data Asosiasi e-Commerce Indonesia, sebagian besar marketplace di Indonesia mengalami kenaikan, terutama untuk pembelian barang kebutuhan pokok dan produk kesehatan.
Peningkatan belanja online masyarakat ternyata bukan hanya karena adanya imbauan untuk tidak keluar rumah, tapi juga karena banyak orang merasa bosan dan cemas selama karantina.
Menurut Josette Freeman, koordinator program SMART Recovery, program yang membantu orang dengan masalah kecanduan, belanja adalah cara yang umum dilakukan orang untuk menghadapi kecemasan.
“Mayoritas orang butuh keteraturan dalam hidupnya, tetapi sekarang keteraturan itu tak ada lagi dan masa depan serba tidak pasti. Hal itu sangat menggoncang bagi banyak orang,” kata Freeman.
Berbelanja merupakan kegiatan yang memberi kesenangan jangka pendek dan memenangkan. Namun, ada dampak jangka panjangnya jika sebenarnya dana kita terbatas.
Baca juga: Transaksi Belanja Online Meningkat, Bukalapak Minta Pengguna Waspada
Konsultan keuangan Kylie Holford mengatakan, saat ini kita harus lebih bijaksana dalam mengeluarkan uang karena kondisi ekonomi yang tidak pasti.
“Tanpa bermaksud mendramatisir, tapi dalam 6 bulan ke depan kita mungkin belum bisa kembali ke masa sebelum pandemi,” kata Holford.
Kondisi ekonomi butuh waktu cukup lama untuk kembali normal, sehingga kita harus berhati-hati dengan dorongan untuk hidup hanya untuk saat ini, termasuk saat melihat situs belanja online ketika sedang bosan.
Holford memberikan tips apa saja yang bisa kita lakukan untuk menekan hasrat belanja dan cermat menyiapkan masa depan:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.