Dengan ini, kamu juga akan menghemat waktu, bukan? Khususnya untuk yang sangat sibuk.
Minum obat pereda nyeri
Tidak ada proses waxing yang benar-benar bebas dari rasa sakit. Tapi kamu tak perlu cemas.
Kamu bisa meminum obat pereda nyeri setelah waxing. Langkah ini akan membantu dalam meninimalkan rasa nyeri.
Tapi jangan lupa untuk membaca aturan pakai sebelum mengonsumsi obat. Anda juga dapat mendiskusikannya dengan dokter supaya lebih aman.
Jangan melakukan bikini waxing saat haid
Alasannya bukan karena takut darah haid berceceran, tapi karena kulit menjadi lebih sensitif selama periode ini. Jadi, lakukanlah sebelum atau setelah menstruasi selesai.
Waspadai konsumsi kafein dan alkohol
Kamu disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi dan minuman beralkohol di hari melakukan waxing. Keduanya dapat mengencangkan pori-pori kulit, sehingga waxing akan terasa lebih sakit.
Hindari seks dan aktivitas yang terlalu berat
Disarankan untuk tidak langsung berhubungan seksual setelah bikini waxing. Tunggu setidaknya 24 jam pascaprosedur.
Setelah waxing, kulit biasanya menjadi lebih sensitif. Jika terkena gesekan yang terlalu kasar, bisa saja terjadi infeksi atau muncul benjolan. Karena itu, biarkan kulit melalui proses pemulihan dulu.
Kamu juga tidak dianjurkan untuk melakukan aktivitas berat, seperti olahraga dengan intensitas tinggi, setidaknya selama 24 jam setelah waxing.
Tempelkan kompres dingin
Masih nyeri setelah waxing? kamu bisa menempelkan kompres dingin pada area yang nyeri.
Kamu dapat menggunakan es batu yang dilapisi kain atau handuk bersih. Tapi jangan menempelkan es batu langsung ke kulit karena berpotensi meningkatkan risiko radang dingin (frostbite).
Hindari mandi air panas dan gunakan pakaian longgar
Paparan air panas terhadap kulit pasca-waxing tidak dianjurkan karena dapat membuat kulit makin perih. Kenakan juga pakaian yang lebih longgar untuk mencegah gesekan pada kulit.
Bikini waxing tak hanya mempercantik area intim, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan seperti mengangkat sel-sel kulit mati. Namun jangan langsung terburu-buru memutuskan untuk melakukannya. Perhatikan pula beragam efek sampingnya.
Jika masih ragu, kamu bisa berkonsultasi ke dokter kulit untuk lebih aman. Khususnya bagi yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu.
Baca juga: Perlukah Wanita Mencukur Rambut Kemaluan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.