Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2020, 08:37 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Gonjang-ganjing jagat sepeda di Tanah Air tak hanya diwarnai dengan menjamurnya para penikmat sepeda, tetapi pun dibarengi dengan melambungnya harga yang masih terus berlanjut.

Salah satu merek yang sejak awal disoroti karena kenaikan harga yang luar biasa adalah Brompton, sepeda lipat handmade asal London, Inggris.

Oleh para penikmat dan konsumen sepeda, fenomena yang dilakukan oleh banyak penjual ini disebut dengan istilah "menggoreng" harga.

Baca juga: Beli Brompton Rp 40 Juta, Ngaku ke Istri Rp 14 Juta, Gimana Ini?

Kompas.com sempat mengutip pernyataan sejumlah pakar marketing, yang umumnya menilai kenaikan harga terjadi karena minimnya pasokan, disertai dengan tingginya permintaan.

Kondisi pandemi Covid-19 diduga menjadi penyebab kekosongan stok sepeda Brompton, tak hanya di Indonesia, tetapi pun di sejumlah diler resmi di negara-negara lain.

Baca juga: Mengulas Harga Mahal Brompton, antara Fungsi dan Gengsi

Alhasil, para spekulan atau pedagang musiman bermunculan dengan mematok harga yang jauh dari harga normal.

Keadaan ini mendorong Lukman Hakim, seorang penikmat Brompton yang juga melakoni bisnis Brompton, untuk angkat bicara.

Lukman, yang biasa disapa dengan sebutan Sibor oleh anggota komunitas Brompton, mengaku mendapatkan banyak pertanyaan mengenai berapa harga wajar Brompton di tengah kondisi yang tak normal ini.

Baca juga: 5 Sepeda Lipat Mahal dan Keren di Indonesia, Bukan Cuma Brompton

Melalui akun Instagram-nya @borbrompt, Sibor membuat tabel dengan harga dasar yang dipakai sebagai patokan harga normal adalah dari harga penjualan terakhir pada April-Mei 2020. 

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Senin (29/6/2020) malam, Sibor mengaku tabel tersebut adalah prediksi personal, dengan menaikkan harga sebanyak 20-30 persen di atas harga normal.

"Harga yang menurut gue masih dalam kategori wajar dalam kondisi overdemand seperti sekarang ini, yaitu 20-30 persen di atas harga normal," sebut dia.

Dia mencontohkan, untuk varian M6L Basic ketika kondisi masih normal dibanderol seharga Rp 33 juta.

Maka, dalam kondisi seperti sekarang ini, harga wajar yang masih bisa diterima adalah sekitar Rp 39,6 juta.

Baca juga: Kisah Rebecca, Perempuan Pertama Pematri Sepeda Brompton

Lalu, contoh lainnya, varian M6L Black Edition yang biasanya seharga Rp 38 juta, maka harga wajar yang masih bisa ditoleransi saat ini adalah Rp 45,6 juta.

Estimasi harga wajar Brompton yang dibuat oleh Lukman Hakim, seorang penikmat dan pelaku jual beli sepeda Brompton melalui akun Instagram-nya. REPRO BIDIK LAYAR VIA IG @borbrompt Estimasi harga wajar Brompton yang dibuat oleh Lukman Hakim, seorang penikmat dan pelaku jual beli sepeda Brompton melalui akun Instagram-nya.

Sibor lagi-lagi menegaskan bahwa estimasi tersebut adalah pendapat pribadinya sebagai penikmat Brompton.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com