Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katy Perry Sempat Ingin Bunuh Diri Setelah Pisah Dari Orlando Bloom

Kompas.com - 30/06/2020, 12:51 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber People,

KOMPAS.com - Mungkin kamu sudah tahu bahwa penyanyi Katy Perry sempat berpisah dari tunangannya, Orlando Bloom pada 2017 lalu. Namun tahukah kamu bahwa peristiwa itu sempat membuatnya ingin bunuh diri?

Pelantun "Daisies", yang sekarang sedang hamil anak pertama dengan Bloom itu mengungkapkan kisahnya dalam sebuah wawancara baru dengan CBC Radio One SiriusXM.

Pada saat itu Perry juga mengalami kemunduran karir ketika albumnya Witness gagal memenuhi harapan.

"Karier saya naik, naik, dan naik, dan tiba-tiba berubah. Mungkin perubahan ini tidak dianggap besar oleh orang luar, tapi bagi saya itu goncangan," kata penyanyi berusia 35 tahun tersebut.

Perry mengatakan bahwa perubahan karier pada saat itu benar-benar membuatnya merasa terpuruk.

"Saya putus dengan pacar saya, yang sekarang menjadi calon ayah bayi saya, dan kemudian saya bersemangat untuk album yang baru saya rekam (saat itu), tapi hasilnya tidak membuatku puas, jadi aku (merasa) terpuruk,” ujarnya,

Juri American Idol itu lalu melanjutkan bercerita bagaimana dia berhasil melewati perjuangannya.

“Rasa syukur mungkin adalah hal yang menyelamatkan hidup saya, karena jika saya tidak menemukan hal itu, saya akan tenggelam dalam kesedihan saya sendiri,” katanya.

"Tapi saya menemukan cara untuk bersyukur," tambahnya. "Jika situasi menjadi sangat, sangat sulit, saya berjalan-jalan dan berkata, 'Saya bersyukur, saya bersyukur!' meskipun aku sedang dalam mood (yang tidak bagus),” imbuhnya.

Pada akhirnya, Perry mengatakan bahwa beralih ke iman kepada Tuhan memungkinkannya untuk mendapatkan kembali kebahagiaannya.

"Sangat penting bagi saya untuk merasa patah hati, (karena) saya dapat menemukan keutuhan saya dengan cara yang berbeda," katanya.

"Dan menjadi lebih dimensional daripada hanya menjalani hidupku seperti bintang pop yang haus sepanjang waktu,” lanjutnya.

Perry dan Bloom bertemu di Golden Globe Awards pada tahun 2016, dan berkencan putus nyambung sampai mereka bertunangan pada Hari Valentine pada tahun 2019.

Pada bulan Mei, Perry mengungkapkan bahwa dia hamil. Bulan berikutnya, dia dan Bloom mengumumkan bahwa mereka sedang menantikan seorang anak perempuan.

Baca juga: Katy Perry Ungkap Orlando Bloom Pecinta Lego

Menyikapi patah hati

Kisah cinta tak selalu berakhir bahagia. Kita mungkin sering mendengar adanya pihak yang depresi akibat putus cinta, bahkan hingga bunuh diri hanya karena masalah tersebut.

Nah, menghadapi kondisi patah hati atau pun sakit hati memang tidaklah mudah bagi sebagian orang. Psikolog klinis Meity Arianty., STP., M.Psi menyebutkan, ada sejumlah faktor yang bisa melatari rasa marah, sedih, dan dendam tersebut.

"Semua itu yang biasanya mendasari seseorang mengalami stres, sakit hati, cemas, marah, rasa bersalah, panik dan depresi." Begitu kata Mei.

Beberapa orang justru gelap mata, sehingga tidak dapat berpikir sehat dan realistis. Di pikiran mereka, kata Mei, hanyalah urusan sakit hati, marah, malu, dan tidak bisa menerima kenyataan.

Mereka tak lagi memikirkan orang-orang sekitar yang mungkin akan terdampak jika mereka bertindak sesuatu yang melampaui batas. "Mereka merasa tidak memiliki jalan keluar lain selain pergi jauh dan kalau bisa menghilang (bunuh diri)," ucap dia.

Bunuh diri karena masalah patah hati bukan tidak bisa dicegah. Demi menghindari hal itu terjadi, yang terutama adakah mengupayakan terus penanaman pentingnya prioritas logika dibanding perasaan.

"Yang paling sederhana adalah belajar menerima kenyataan dan mengutamakan logika berpikir dibanding perasaan," ujar Mei.

Baca juga: Kala Depresi Patah Hati Berujung Bunuh Diri...

Langkah-langkah mencegah keinginan bunuh diri

Jika kamu menjumpai adanya orang dekat maupun kerabat yang menunjukkan keinginan bunuh diri, segera lakukan langkah-langkah berikut ini.

1. Ajak bicara dari hati ke hati

Perkataan yang kamu ucapkan, asalkan berdasarkan rasa cinta dan perhatian, dapat membantu. Jadilah diri sendiri, dan tunjukkan bahwa kamu peduli dengan mengajaknya berbicara, berada di sampingnya ketika ia menangis, atau hal lain yang dirasa perlu.

2. Menjadi pendengar yang baik

Dengarkan cerita mereka dengan baik dan serius. Saat mereka sedang berbicara, jangan disela atau berusaha menumpahkan apa yang kamu rasakan dalam percakapan.

Biarkan mereka tahu bahwa kamu peduli dan khawatir. Jangan hiraukan mitos yang mengatakan bahwa orang yang berbicara tentang masalah bunuh diri, hanya mencari perhatian, karena itu tidaklah benar.

3. Berpikiran terbuka

Saat mendampingi orang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri, jadilah pribadi yang menunjukan rasa simpati dan tidak menghakimi. Kamu juga perlu bersabar, tenang, dan menerima orang tersebut apa adanya.

Dengan begitu, orang yang kamu bantu diharapkan dapat melihat perilaku-perilaku positif tersebut dan mulai mengikutinya.

4. Jangan ragu untuk bertanya

Jangan ragu untuk menanyakan tentang keinginan bunuh diri, kepada orang yang kamu duga memiliki niat untuk mengakhiri hidupnya. Tidak ada salahnya untuk menanyakan hal tersebut. Sebab, hal ini bisa menjadi langkah awal untuk menyelamatkan dirinya.

Tanyakan dengan halus dan sopan. Langkah ini merupakan cara yang paling pasti untuk mengetahui keinginan seseorang untuk bunuh diri.

5. Beri kesempatan berbicara

Dengan memberikan kesempatan berbicara, beban emosional yang meraka rasakan, bisa berkurang. Selain itu, mereka jadi memiliki waktu untuk menenangkan diri.

Semakin lama kita memberikan kesempatan berbicara, mereka akan semakin menjauh dari rasa putus asa. Dengan begitu, mereka akan kehilangan momentum yang memicu timbulnya rasa ingin bunuh diri.

6. Jangan mencoba menyelesaikan masalah tersebut

Hindari menawarkan solusi cepat untuk menyelesaikan masalah mereka, atau menyepelekan yang mereka rasakan.

Membiarkan mereka sendiri yang menakar seberapa besar masalah mereka dan seberapa menyakitkan hal tersebut, penting untuk dilakukan.

Penjelasan-penjelasan rasional dan logis tidak terlalu berarti bagi mereka, terutama dengan situasi psikologis seperti ini. Alih-alih, cobalah tunjukkan empati dan pengertian, tanpa menghakimi perasaan mereka.

7. Berikan motivasi

Berikan mereka motivasi untuk mendapatkan perawatan dari dokter psikiater atau berkonsultasi dengan tenaga medis di rumah sakit. Kita juga bisa mendampinginya.

Bantu mereka untuk menjaga komunikasi dengan orang terdekat, seperti keluarga atau teman dekat. Rutinlah memeriksakan keadaan mereka dan pastikan mereka baik-baik saja. Jangan pernah setuju jika orang tersebut meminta kamu untuk merahasiakan rencana bunuh dirinya.

Baca juga: Ketahuilah, 5 Langkah demi Mencegah Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com