KOMPAS.com — International Kissing Day diperingati setiap tanggal 6 Juli. Peringatan yang berasal dari Inggris dan menyebar ke seluruh dunia ini diperingati karena berciuman sering dianggap sebagai praktik romantis dan sehat.
Tujuan dari peringatan ini sebenarnya adalah tentang menunjukkan cinta kepada orang yang dicintai. International Kissing Day adalah perayaan ciuman sederhana di seluruh dunia dalam berbagai bentuk.
Ciuman dianggap sehat karena mentransfer sekitar 80 juta bakteri antara dua mulut. Setiap ciuman memperkenalkan bakteri baru ke tubuh yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dari kedua orang yang terlibat dalam aktivitas ini.
Walau begitu, di tengah pandemi Covid-19, banyak orang memilih untuk tidak berciuman dengan kekasihnya yang tidak tinggal satu rumah demi menghindari penularan virus.
Sejarah International Kissing Day
Sayangnya, tidak diketahui siapa yang mengawali peringatan ini. Namun, diyakini bahwa hari berciuman berasal dari Inggris.
Roma bertanggung jawab atas meluasnya praktik berciuman di Eropa. Menurut National Today, dalam masyarakat Romawi, kapan, di mana, dan bagaimana kamu mencium seseorang adalah indikator penting dari status sosial.
Gagasan utama di balik perayaan hari berciuman adalah bahwa begitu banyak orang telah melupakan kesenangan sederhana yang terkait dengan berciuman. Tak jarang berciuman hanya digunakan sebagai formalitas sosial belaka.
Baca juga: Kurangi Pelukan dan Ciuman Bisa Cegah Penyebaran Corona?
Antropolog modern percaya bahwa ciuman berkembang dari “ciuman Eskimo”, yang merupakan praktik menggosok hidung untuk saling menghirup napas.
Ini juga dipraktikkan di antara banyak penduduk Kepulauan Pasifik sebagai salam, yang telah mengarah pada teori bahwa berciuman adalah pengujian terhadap bau orang lain untuk memeriksa kompatibilitas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.