KOMPAS.com - Sebagai seseorang yang bekerja di ruang perawatan kesehatan selama lebih dari 10 tahun, Hilal Ibrahim (25) memahami, ada kebutuhan jilbab dengan grade khusus bagi para pekerja medis.
Terlebih di era pandemi Covid-19 -sebuah masa yang mungkin tak pernah terbayangkan akan terjadi sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman pribadi, perempuan ini memahami pentingnya mendesain produk yang efisien dan bermanfaat bagi para profesional perawatan kesehatan.
Baca juga: 50 Ide Padu Padan Busana Hijab ala Ayudia dan Uniqlo
Pemahaman ini yang kemudian mendorong dia menciptakan "hijab untuk tenaga kesehatan" pada tahun 2019 lewat perusahaan H&H (kependekan dari Henna and Hijab).
Di sana, dia mendesain potongan-potongan jilbab buatan tangan, dengan bahan organik untuk wanita Muslim.
Di saat pandemi Covid-19 terjadi, perempuan yang menetap di Minnesota, Amerika Serikat itu mengambil inisiatif dalam mencari cara untuk melayani penyedia layanan kesehatan setempat.
"Dengan meningkatnya kekhawatiran tentang ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang cukup untuk para profesional perawatan kesehatan garis depan, kami tahu ada komponen penting yang terlewatkan."
"Komponen yang terlewat itu adalah memperhitungkan jilbab di antara bahan-bahan penting tersebut," kata dia.
"Perusahaan kami memutuskan untuk mengambil tindakan cepat, dengan membuat jilbab untuk perawatan kesehatan untuk rumah sakit setempat di Minnesota," kata Ibrahim.
Baca juga: Memilih Gaya dan Bahan Hijab untuk Musim Panas
Jilbab untuk tenaga kesehatan produksi H&H tersedia dalam berbagai warna cerah dan mudah dipakai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.