BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Oppo

Rinaldy Yunardi, Desainer Aksesori Couture dengan Deretan Karya Mendunia

Kompas.com - 27/07/2020, 17:15 WIB
Anissa DW,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lady Gaga kembali menyita perhatian warganet. Baru-baru ini penyanyi asal Amerika Serikat itu kembali tampil dengan fashion unik dan nyentriknya.

Dalam unggahan foto di akun Instagramnya, Gaga terlihat mengenakan pakaian serbahitam dengan headpiece atau aksesori kepala transparan yang menutupi seluruh wajahnya.

Uniknya, headpiece itu tampak menyerupai face shield yang sekarang banyak digunakan untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Ternyata, headpiece yang digunakan penyanyi dengan julukan Mother Monster itu merupakan karya desainer aksesori asal Indonesia Rinaldy Yunardi dan menjadi bagian dari show tunggalnya pada 2018.

Headpiece tersebut merupakan rancangan kedua Rinaldy yang dikenakan Lady Gaga. Sebelumnya, Gaga juga pernah mengenakan karya Rinaldy dalam salah satu klip video musiknya yang berjudul “Stupid Love”.

Selain Lady Gaga, karya-karya Rinaldy juga sering digunakan oleh selebritas dan penyanyi Hollywood lain. Misalnya, pada 2017 lalu, Rinaldy berkesempatan merancang sepatu boots transparan yang dikenakan Katy Perry dalam klip video "Chained to the Rhythm".

Di tahun yang sama, rapper Nicki Minaj juga terlihat menggunakan rancangan pria yang akrab disapa Yung Yung itu. Kala itu, Nicki mengenakan headpiece berbentuk topeng emas dengan detail mutiara.

Lady Gaga kembali pakai aksesoris buatan Rinaldy Yinardi dalam video klip terbarunya yang berjudul Stupid Love.Hasil tangkap layar dari video klip Lady Gaga berjudul Stupid Love Lady Gaga kembali pakai aksesoris buatan Rinaldy Yinardi dalam video klip terbarunya yang berjudul Stupid Love.

Rinaldy Yunardi bukanlah nama baru di dunia fashion. Karya-karya desainer aksesori couture ini telah memberi warna dan memberikan sentuhan berbeda pada gaya pemakainya.

Selama hampir 25 tahun berkarya, Rinaldy telah menghasilkan ratusan aksesori dengan berbagai bentuk dan bahan.

Namun, di balik kesuksesannya sebagai desainer aksesori kelas dunia, Rinaldy ternyata tidak pernah mengenyam pendidikan fashion design.

Menyadur Kompas.com Senin (19/6/2017), setelah lulus SMA pada 1990, Rinaldy sempat bekerja sebagai marketing officer di sebuah perusahaan swasta.

Baca juga: Berkhayal dan Eksperimen, Modal Rinaldy Yunardi Rancang Aksesori Artis

Setelah sekitar tiga tahun, ia memilih keluar lalu bekerja pada seorang perancang gaun pengantin. Saat itulah, Rinaldy pertama kali berkenalan dengan dunia aksesori.

Berawal dari tiara akrilik

Suatu hari, ia iseng mengunjungi ruang produksi yang sedang sepi. Di sana, ia melihat berbagai perkakas dan bahan baku aksesori yang menarik perhatiannya.

"Ini apa sih kayak ketapel, ternyata wire cut. Saya iseng, ada akrilik saya ambil, saya potong. Potong lurus, melengkung, kok jadi satu detail. Ini lalu mengingatkan saya ke tiara. Saya potong-potong," ucap Rinaldy.

Pelan-pelan, Rinaldy belajar tentang bahan-bahan serta cara pembuatan aksesori. Akhirnya ia berhasil menyempurnakan karya pertamanya, yakni tiara berbahan akrilik.

Dari tiara akrilik itu, Rinaldy memilih serius mendalami dunia mode hingga saat ini. Selama puluhan tahun berkarya, ada satu hal yang terus konsisten dia pertahankan, yakni membuat aksesori buatan tangan alias handmade.

Desainer aksesori couture asal Indonesia Rinaldy Yunardi menggunakan smartphone Oppo Reno4Dok. Oppo Indonesia Desainer aksesori couture asal Indonesia Rinaldy Yunardi menggunakan smartphone Oppo Reno4

"Saya banyak belajar bagaimana membuat sesuatu dengan teknik handmade. Jadi, sampai hari ini saya pertahankan handmade karena saya sangat mencintai dan ingin melestarikannya,” ucap Rinaldy, dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/10/2019).

Pria kelahiran 13 Desember 1970 itu punya alasan sendiri mengapa ia begitu mencintai teknik handmade dalam membuat karya. Menurutnya, karya buatan tangan membuka ruang eksplorasi lebih luas dan jauh.

Memberikan makna dan nyawa pada karya

Selain itu, baginya, membuat rancangan dengan tangan sama seperti memberikan makna dan nyawa kepada karya tersebut.

"Saya suka memberikan arti. Menghidupkan sebuah karya harus memberikan arti, nyawa, dengan kasih sayang. Beri nyawa adalah menyempurnakan dia sebagai karya," paparnya.

Baca juga: 24 Tahun Rinaldy Yunardi Setia Mendesain Aksesori Buatan Tangan

Makna dan nyawa yang disematkan Rinaldy pun terlihat dalam salah satu rancangan aksesori terbarunya, yakni Stacked yang bertema berlian.

Menurut Rinaldy, ia memilih berlian sebagai tema karyanya karena terinspirasi dari desain smartphone Oppo Reno4 yang berkilau layaknya sebuah berlian.

“Berlian, semakin sering dipoles, maka akan semakin bersinar. Layaknya kita memoles diri kita setiap saat dan belajar setiap saat untuk membuat teknologi yang semakin maju dan lebih berkembang lagi,” kata Rinaldy.

Menggabungkan desain futuristik dan klasik, lewat kolaborasi bersama Oppo, ia ingin membuat sebuah aksesori yang mudah untuk dipakai di berbagai situasi serta memiliki lebih banyak fungsi—layaknya sebuah teknologi yang selalu mempermudah aktivitas secara praktis.

Dalam merancang Stacked, Rinaldy juga mengaku terinspirasi teknologi milik Oppo Reno4 yang mendorong penggunanya menjadi lebih kreatif serta berani mengeksplorasi diri.

Untuk diketahui, Oppo Reno4 merupakan salah satu trendsetter dalam dunia mobile photography. Hadir dengan teknologi fotografi canggih, smartphone ini memungkinkan penggunanya berkreasi untuk menciptakan karya foto dan video yang trendi.

Adapun fitur utama milik Oppo Reno4, yakni AI Color Portrait. Fitur ini berfungsi untuk mengunci warna sesuai bentuk (anatomi obyek terbaca sebagai manusia) dan rona warna yang teridentifikasi sesuai opsi pada aplikasi kamera.

Melalui fitur tersebut, pengguna dapat mengatur obyek atau aspek apa yang ingin ditonjolkan. Misalnya, menonjolkan salah satu obyek dengan membuat latar belakang berwarna hitam putih atau membuat warna merah atau hijau sebagai highlight utama.

Untuk fotografi lebih optimal di malam hari, smartphone ini dilengkapi dengan teknologi Night Flare Portrait. Teknologi ini mengombinasikan kemampuan fitur portrait mode dan night mode guna menciptakan potret malam lebih maksimal tanpa banyak proses editing.

Kemudian ada teknologi 960fps Smart Slow-motion untuk video. Dengan menggunakan fitur ini, pengguna dapat menangkap setiap gerakan dalam video dengan cukup detail. Untuk info terbaru tentang kehadiran Oppo Reno4 serta fitur-fitur lainnya, bisa dilihat di website resmi Oppo.

Fitur-fitur unggulan itulah yang kemudian menjadi inspirasi Rinaldy untuk terus mengeksplorasi dirinya dan menciptakan karya yang belum pernah ia buat.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com