KOMPAS.com - Depresi adalah masalah mental yang terjadi pada banyak orang, termasuk di Indonesia. WHO mencatat lebih dari 264 juta orang terdampak oleh masalah mental ini. Sementara di Indonesia, diperkirakan sekitar 15,6 juta penduduk mengalami depresi.
Saking seriusnya ancaman depresi, WHO menobatkan gangguan mental ini sebagai krisis global dalam Hari Kesehatan Mental Dunia pada 2012 silam.
Walaupun dianggap berbahaya, depresi tetap dapat diobati, bahkan dalam kondisi yang tergolong parah sekalipun.
Ada beberapa cara yang umumnya dilakukan untuk menangani depresi, di antaranya perubahan gaya hidup, obat-obatan, hingga beragam terapi psikologis.
Di samping itu, ada opsi lain yang tengah dikembangkan oleh University of Utah, Amerika Serikat. Cara ini tergolong unik dan memiliki efektivitas yang bisa dibilang tinggi, yakni melalui video game.
Mengobati depresi dengan video game
Game yang tengah dikembangkan ini bukan sembarang game biasa, melainkan permainan yang secara khusus dibuat untuk menangani depresi, khususnya untuk lansia.
Namanya adalah Neurogrow, yakni game yang mengajak pemainnya untuk mengurus taman virtual dengan permintaan dan kondisi yang berubah-ubah.
Penciptanya juga bukan orang sembarangan. Beliau adalah Dr. Sarah Shizuko Morimoto, yang mendedikasikan lebih dari satu dekade dalam kariernya untuk mengeksplorasi bagaimana video game dapat memperbaiki kerusakan sirkuit dalam lobus frontal yang bisa menghalangi efektivitas obat-obatan antidepresan.
Bagi yang belum tahu, lobus frontal adalah bagian otak yang mengontrol beragam kemampuan kognitif manusia, seperti ekspresi emosional, memecahkan masalah, ingatan, bahasa, pengampilan keputusan, dan perilaku seksual.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.