Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Bisa Deteksi Covid-19, Perlukah Kita Punya Pulse Oximeter?

Kompas.com - 07/09/2020, 09:45 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulse oximeter kini banyak diburu. Umumnya, perangkat medis berukuran kecil ini dijepitkan pada ujung jari tangan pasien.

Dilansir CNET, pulse oximeter berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen dalam sel darah merah dan detak jantung.

Cara kerja alat ini dengan menyinari kulit melalui ujung jari, kemudian mendeteksi warna dan pergerakan sel darah dalam tubuh.

Baca juga: Pulse Oximeter, Teknologi yang Selamatkan Pasien Corona

Sel darah teroksigenasi berwarna merah cerah, sel terdeoksigenasi berwarna merah tua.

Perangkat itu kemudian akan membandingkan jumlah sel darah merah terang dan sel darah merah gelap untuk menghitung saturasi oksigen ke dalam persentase.

Misalnya, pembacaan 99 persen berarti hanya satu persen sel darah di aliran darah kita yang kekurangan oksigen.

Setiap kali jantung berdetak, darah akan terpompa ke seluruh tubuh dalam denyut nadi cepat.

Pulse oximeter akan mendeteksi gerakan ini, dan menghitung detak jantung dalam detak per menit, atau BPM.

Menurut Mayo Clinic, pembacaan kadar oksigen normal menggunakan pulse oximeter berkisar antara 95 persen hingga 100 persen.

Sementara angka di bawah 90 persen dinilai terlalu rendah. Beberapa dokter melaporkan, pasien Covid-19 masuk ke rumah sakit dengan kadar oksigen di 50 persen atau lebih rendah.

Sementara denyut jantung istirahat normal berkisar antara 60 hingga 100 BPM.

Pada umumnya, lebih rendah lebih baik, karena denyut jantung rendah biasanya merupakan indikasi sistem kardiovaskular yang kuat.

Baca juga: Dampak Covid-19 Bagi Jantung Kita

Di beberapa negara, pulse oximeter banyak dicari karena dianggap bisa membantu mendeteksi virus corona.

Sebab, level oksigen dalam tubuh bisa juga diakibatkan oleh penyakit paru-paru, seperti Covid-19.

Namun, apakah kita benar-benar memerlukannya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com