Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Jarang dan Terlalu Sering Kencing, Apa Bahayanya?

Kompas.com - Diperbarui 25/10/2022, 07:33 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Pada saat itu, tubuh hanya membuang air," kata dia.

Bisa dikatakan, yang keluar lewat kencing bukan hanya air. Kopi -misalnya, adalah diuretik alami dan stimulan kandung kemih, yang dapat meningkatkan urgensi untuk buang air kecil.

"Aku tidak berusaha menjadi anti-kopi. Kopi rasanya enak dan memberi dorongan di pagi hari serta memiliki banyak antioksidan," ucap Simma-Chiang.

Baca juga: Sering Kencing, Gejala Infeksi Ginjal hingga Gangguan Prostat

Meski buang air kecil terlalu sering tidak selalu berbahaya, ia menyarankan untuk mengonsumsi kopi secara moderat.

Sebab, kondisi kencing berlebih tentu dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Misalnya, terbangun di tengah malam untuk buang air kecil, hingga mengganggu kualitas tidur, memicu penurunan energi, serta mengurangi kewaspadaan dan fokus di hari berikutnya.

Jika terjadi di siang hari, terlalu sering kencing juga cukup mengganggu, terutama jika kita jadi harus buru-buru ke kamar kecil berkali-kali dalam satu waktu.

Namun, jika asupan cairan belum banyak namun sering kencing, itu bisa menjadi tanda kondisi medis yang perlu dibicarakan dengan dokter.

Penyebab medis yang paling umum untuk peningkatan frekuensi buang air kecil adalah ISK, terutama pada orang yang lebih muda.

Baca juga: Kencing Duduk Ternyata Lebih Sehat Buat Pria

Sementara penyebab yang kurang umum tetapi memprihatinkan mungkin adalah kanker kandung kemih, kandung kemih terlalu aktif, diabetes, atau batu ginjal.

Tetapi, obat diuretik juga dapat meningkatkan urgensi dan frekuensi pergi ke kamar mandi.

Obat jenis ini biasanya diresepkan untuk pasien dengan penyakit kardiovaskular.

Sehingga, kencing menjadi efek samping alami dari diuretik, dan tidak harus menjadi perhatian serius.

Kebiasaan kencing yang sehat

Mereka yang mengalami gangguan pada kehidupan sehari-hari atau saat tidur, dapat mengambil manfaat dengan mengatur waktu kencing.

Proses mendapatkan kendali atas kandung kemih disebut pelatihan kandung kemih.

Untuk melakukannya, Simma-Chiang menyarankan pergi ke kamar mandi setiap 3-4 jam.

Hal lain yang bisa dilakikan adalah melacak asupan cairan, mulai dari mengatur kapan minum, apa yang diminum dan berapa banyak, serta melacak kapan pergi ke kamar mandi.

Semua ini bisa dilakukan sebagai usaha membangun kebiasaan kencing yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com