“Saya pinjam juga ke bank Rp 25 juta, karena gak ada pilihan lain. Di awal pandemi, gaji guru pun mengalami penyesuaian."
"Alhamdulillah-nya, tidak ada yang dihentikan, malah nambah satu guru,” tutur Ai.
Setelah adaptasi kebiasaan baru (AKB) diberlakukan, sekolah pun mulai kembali normal. Bedanya, model sekolah berubah seiring dengan aturan otoritas terkait.
SMK berada di bawah Dirjen Vokasi, di mana siswa kelas 12 selama tiga bulan wajib presensi dan tiga bulan wajib menjalani proyek.
Untuk itu, saat ini sejumlah siswa tengah mendampingi 30 pelaku UMKM di Pangandaran yang terdampak pandemi corona.
Ada perajin bambu, tanaman hias, pembuat opak, dan lainnya. Targetnya, 30 UMKM tersebut nantinya akan dibuatkan marketplace demi memperluas pasar, dan meningkatkan volume penjualan.
“Sekarang baru sampai tahap pembuatan Instagram dan akun media sosial lainnya,” ucap Ai.
Lalu, ada pula tiga siswa yang dikirim ke Jakarta untuk mempelajari open source, sistem operasi, data, dan lainnya, guna menunjang cita-cita tersebut.
Saat ini, SMK Bakti Karya tengah bekerja sama dengan sebuah perusahaan untuk pengembangan komputer hemat daya.
Kabar terakhir, produk tersebut sudah tercipta. “Pebandingannya 1:10. Jadi untuk siswa yang berasal dari daerah yang listrik di daerahnya cuma malam saja, bisa sangat membantu."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.