Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/11/2020, 11:20 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber LifeHack

KOMPAS.com - Definisi bahagia berbeda bagi setiap orang.

Sebab, masing-masing dari kita memiliki kehidupannya sendiri dan memiliki pengalaman dari berbagai situasi berbeda.

Kebahagiaan bukanlah tentang melakukan sesuatu yang spesial, tetapi lebih kepada memilih apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan.

Pelatih kehidupan tersertifikasi dan penulis, Crystie Lim menyebutkan ada 10 hal yang perlu kita hindari karena dapat menjauhkan kita dari kebahagiaan, di antaranya:

1.Terlalu banyak ekspektasi
Tentu saja masing-masing dari kita memiliki ekspektasi dan ingin semuanya berjalan sesuai dengan rencana.

Namun, kenyataan tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita.

Kita tidak dapat berharap orang lain melakukan hal sesuai yang kita inginkan dan itu adalah hal yang tidak adil.

Ketika kita punya terlalu banyak ekspektasi, kita akan sulit membina relasi dengan orang lain dan sering kali akan memicu konflik.

Tentu saja konflik hanya akan mengganggu keinginan kita untuk memperoleh kebahagiaan pikiran.

"Jika kita bisa mengesampingkan ekspektasi dan membiarkan segala sesuatunya menjadi seperti apa adanya dan menjadi seseorang yang dibutuhkan, kita akan jauh lebih bahagia," katanya, seperti dilansir Lifehack.

2. Membandingkan diri dengan orang lain
Banyak orang mengevaluasi kebahagiaannya dengan membandingkan diri dengan orang lain.

Mulai dari membandingkan pendapatan, apa yang dimiliki, status, kecerdasan, penampilan, kesuksesan, dan lainnya.

Kecemburuan adalah pencuri kebahagiaan, jadi jauhilah sifat itu.

Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena akan selalu ada orang yang lebih baik daripada kita.

Ingatlah bahwa kebiasaan membandingkan hanya akan memindahkan fokus kita pada sesuatu yang salah dan orang yang salah.

3. Dikelilingi orang-orang toksik
Orang-orang yang negatif sangat pandai memberi tahu tentang kekurangan kita, sekaligus memengaruhi pikiran kita bahwa apa yang mereka katakan adalah hal yang benar.

Mereka tidak hanya akan menghabiskan energi kita, tetapi juga membunuh mimpi dan harapan kita dengan terus mengingatkan kita bahwa kita tidak akan bisa mencapainya.

Dikelilingi dengan orang-orang toksik seperti itu hanya akan menyabotase kebahagiaan kita.

Kita bisa memilih dengan siapa kita mau menghabiskan waktu.

Kita bisa menghabiskan waktu dengan orang-orang positif yang bisa diajak berdiskusi tentang ide dan berbagi informasi.

Bijak memilih dengan siapa kita akan menghabiskan waktu akan sangat bermanfaat untuk perkembangan diri kita ke depan.

Baca juga: Tanda Kamu Punya Anggota Keluarga yang Toksik

4. Menahan dendam
Baik disadari maupun tidak, menahan dendam sangatlah menghabiskan energi dan hanya akan menempatkan kita di sisi gelap dalam sebuah situasi.

Kerusakan apapun yang disebabkan oleh seseorang tidaka akan bisa diperbaiki, karena itu menahan dendam hanya akan merusak diri kita secara perlahan.

Jadi, kunci untuk mendekatkan diri dengan kebahagiaan adalah dengan memaafkan.

5. Mementingkan diri
Sifat ini adalah produk dari rasa takut.

Orang-orang yang mementingkan diri sendiri takut kehilangan ego mereka atas hal lain.

Mereka memandang dirinya sebagai orang yang sangat penting dan berharap semua orang di sekitarnya menempatkan mereka sebagai prioritas pada situasi apapun.

Perilaku ini akan merusak hubungan dengan orang-orang di sekitar dan membuat seseorang menjadi hidup terisolasi, sebab orang-orang akan berusaha menjauhinya.

Jadi, cobalah lebih bersyukur kepada orang-orang di sekitar kita.

Dengan begitu, kita akan belajar bahwa diri kita saat ini juga berkat keberadaan mereka.

"Kita akan belajar menghargai orang dan hal-hal yang kita miliki, dan hidup lebih bahagia," kata Lim.

6. Menekan emosi
Sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa menunjukkan emosi kita membuat diri kita menjadi seseorang yang rapuh, namun kenyataannya menahan emosi ternyata bisa menyebabkan depresi.

Seseorang yang kuat adalah yang bisa menunjukkan semua emosinya karena mereka tidak khawatir dianggap sebagai manusia, dan tidak masalah untuk memiliki perasaan.

Ketika kita lebih terbuka dan jujur dalam menyampaikan emosi, diri kita akan terbebas dari emosi yang terkubur dalam diri kita.

Percayalah bahwa orang yang mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya adalah yang terbiasa merasakan setiap emosinya dan menghargai hidup.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Stres Berat agar Kembali Bahagia

7. Terlalu mengkhawatirkan masa depan
Kekhawatiran akan masa depan hanya akan menghilangkan momen berharga kita saat ini.

Daripada khawatir, lebih baik menetapkan tujuan dan menjadi produktif untuk mengamankan masa depan kita.

Menikmati momen saat ini berkontribusi besar terhadap kebahagiaan seseorang, karena hal itu dilakukan untuk memastikan kita tidak melewatkan momen bahagia sekecil apapun yang menjadikan kehidupan lebih memuaskan.

8. Menjatuhkan orang lain
Menjatuhkan orang lain tidak akan membuat kita lebih maju dan malah akan membuat kita tidak akan pernah bersinar.

Menjatuhkan orang lain justru menunjukkan bahwa kita insecure atau merasa tidak aman.

Menghakimi orang lain tidak akan mendefinisikan siapa mereka, melainkan hanya akan mendefinisikan siapa kita.

Orang-orang yang kuat tidak akan melakukan itu. Mereka justru akan membantu mengangkat dan menginspirasi orang lain sehinggga mereka bisa tersenyum.

9. Menyalahkan orang lain
Tak sedikit orang yang menyalahkan orang lain demi menjauhi dirinya dari masalah.

Tapi, yang tidak kita ketahui adalah ketika menaruh tanggung jawab pada orang lain, kita sebenarnya menempatkan diri kita pada risiko karena tidak memiliki kendali atas situasi.

Kita juga akan kehilangan kesempatan untuk belajar dari suatu masalah dan tumbuh menjadi seseorang yang lebih baik.

Ketika kita berhenti menyalahkan orang lain, kita akan mulai menemukan siapa kita sebenarnya dan menemukan kedamaian dalam diri.

Kita akan menyadari bahwa kebahagiaan kita sepenuhnya adalah tanggung jawab kita sendiri.

10. Terburu-buru
Ketahuilah bahwa diri kita sendiri yang menciptakan tekanan waktu untuk diri kita sendiri.

Kita sering merasa seperti kehabisan waktu, tetapi kenyataannya jika kita mengatur waktu lebih efisien, kita akan selalu memiliki waktu yang cukup dalam sehari.

Jadi, cobalah memprioritaskan hal-hal yang lebih penting daripada hal-hal yang kurang penting.

Waktu kita di dunia tidak banyak, tetapi kita bisa mengaturnya untuk menetapkan prioritas dan mencoba menyelesaikan hal-hal lain ketika punya waktu untuk menyelesaikannya.

Penting untuk diketahui bahwa kitalah yang menciptakan tekanan waktu untuk diri kita sendiri. Sepertinya kita sering kehabisan waktu, tetapi kenyataannya, jika kita mengatur waktu kita dengan efisien, selalu ada cukup waktu dalam sehari. Yang bisa kita lakukan adalah memprioritaskan hal-hal yang lebih penting daripada hal-hal yang kurang penting bagi kita. Kita tidak memiliki banyak waktu di dunia, dan kita tidak dapat melakukan semua yang kita ingin lakukan pada waktu yang sama. Tetapi kita dapat mengatur waktu kita, menetapkan prioritas, dan mencoba menyelesaikan hal-hal lain ketika kita memiliki waktu dan kesempatan untuk melakukannya.

Terburu-buru tidak hanya buruk bagi kesehatan, tetapi sering kali juga menyebabkan lebih banyak kekacauan daripada pencapaian yang sesuai dengan rencana kita.

Saat kita berhenti terburu-buru dalam menjalani hidup, kita akan kagum bahwa betapa banyak waktu yang sebenarnya kita miliki untuk hidup.

"Kehidupan yang sehat dan seimbang sangat penting dalam mengejar kebahagiaan," ungkap Lim.

Baca juga: Bersyukur, Bikin Bahagia Sekaligus Menyehatkan Fisik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com