KOMPAS.com - Penyanyi Harry Styles belakangan ini menjadi pembicaraan setelah ia tampil untuk model sampul majalah Vogue AS untuk edisi bulan Desember. Uniknya, Styles memakai gaun pesta (ball gown) dan jaket kustom Gucci.
Namun, penampilan Styles mendapat kritikan pedas dari Candace Owens, penulis, komentator dan aktivis politik konservatif AS.
"Tidak ada masyarakat yang bisa bertahan tanpa pria kuat," tulis Owens di akun Twitter-nya.
"Orang Timur tahu ini. Di Barat, feminisasi laki-laki pada saat yang sama diajarkan Marxisme kepada anak kita bukanlah suatu kebetulan. Itu adalah serangan langsung. Kembalikan pria yang jantan."
Tweet itu telah mengumpulkan lebih dari 94.000 likes pada Senin malam.
Aktris dan pembuat film Olivia Wilde menanggapi tweet yang ditulis Owens, "kamu menyedihkan."
Baca juga: Jadi Pria Pertama di Sampul Vogue, Harry Styles Pede Kenakan Gaun
Namun, Owens mengatakan dia menolak untuk menarik kembali kata-katanya.
"Karena saya sedang menjadi topik pembicaraan, saya ingin mengklarifikasi apa yang saya maksud ketika saya mengatakan 'kembalikan pria jantan'," tulis Owens.
"Maksud saya, kembalikan sosok pria jantan. Istilah seperti 'maskulinitas beracun' diciptakan wanita beracun. Wanita sejati tidak melakukan feminisme palsu. Maaf saya tidak menyesalinya."
Dalam sebuah artikel yang dimuat Vogue, Harry Styles berbicara terbuka tentang kecintaannya pada pakaian tradisional wanita.
"Terkadang saya pergi ke toko, saya melihat pakaian wanita dan berpikir itu luar biasa," katanya kepada Vogue.
"Anda tidak akan bisa berpakaian berlebihan. Tidak ada hal seperti itu."