"Kaitkan dengan gejala tidak orgasme," tambah Datta.
Terapis psikoseksual Kate Moyle menyebut, komunikasi pada pasangan juga faktor penentu orgasme.
Perempuan sebaiknya harus mampu memberi tahu pasangan apa yang diinginkan dan yang disukai untuk mencapai orgasme.
“Pasangan bukanlah pembaca pikiran. Jika tidak diberi tahu, mereka belum tentu tahu,” kata Moyle.
Baca juga: 6 Mitos soal Penis dan Orgasme, Pria Perlu Tahu
Jadilah positif, tidak kritis, dan beri tahu pasangan hal-hal yang bisa dilakukannya. Ucapkan dengan kata-kata yang tepat.
"Misalnya saja 'aku benar-benar menikmatinya ketika kamu sedang ini, bisakah kita mencobanya lagi?'."
"Atau bisa langsung menunjukkan ke pasangan seperti membawa tangannya ke bagian yang ingin disentuh," tambah Moyle.
Merasa ada yang kurang dengan penampilan dan tidak percaya diri dengan hal itu dapat berdampak buruk bagi kehidupan seksual.
“Ini bisa menghambat kemampuan ketika bercinta. Pikiran negatif mencegah kita melepaskan dan membiarkan sensasi fisik menjadi fokus," kata Moyle.
Ada sejumlah kondisi medis yang dapat membuat perempuan sulit atau mungkin tidak orgasme.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.