KOMPAS.com—Sebagai orangtua, kita harus waspada dengan kebiasaan anak-anak, bukan cuma pola makan dan kebiasaan belajar, tapi juga rutinitas mereka buang air besar.
Seperti halnya orang dewasa, anak dan bayi pun bisa mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan sembelit. Berikut adalah informasi seputar sembelit pada anak yang perlu dipahami orangtua.
1. Berkembang seiring umur
Kebiasaan buang air besar akan berkembang seiring dengan usia anak. Misalnya, bayi baru lahir yang sedang disusui bisa buang air besar hingga tujuh kali per hari. Saat mereka tumbuh, balita dapat BAB hingga tiga kali per hari.
Namun, tak ada standar khusus berapa kali anak harus buang air besar mengingat hal ini tergantung pada pola makan mereka.
Seorang balita mungkin bisa buang air besar tiga kali seminggu, yang lain bisa lima kali seminggu, atau lebih.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Sembelit pada Anak
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah jika kamu sedang mencoba melatih anak ke toilet, mereka mungkin menolak untuk melakukannya di kamar mandi.
Hal itu dapat menyebabkan mereka mengalami sembelit sehingga harus menjalani perawatan dan perubahan pola makan, agar urusan ke toilet bisa lancar.
2. Lihat konsistensi
Daripada berfokus pada seberapa sering anak buang air besar, yang lebih penting adalah seperti apa konsistensi kotorannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.