Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Ciri-ciri Anak Depresi yang Perlu Diwaspadai?

Kompas.com - 01/12/2020, 10:45 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Jika anak terlihat murung, sedih, bahkan hingga aktivitas sehari-harinya terganggu, maka kita perlu mewaspadai adanya depresi.

Jangan menganggap bahwa perubahan emosi dan psikologi pada anak sebagai hal yang biasa dalam masa pertumbuhan. Sebab bisa saja, itu merupakan tanda bahwa anak mengalami depresi.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga ternyata bisa mengalami depresi. Depresi pada anak sering kali terjadi akibat kesulitan belajar, bullying, masalah dalam keluarga, maupun pelecehan seksual.

Anak tidak dapat mengungkapkan dengan jelas bahwa dirinya mengalami depresi, sehingga orangtua kerap kali tidak mengetahui hal tersebut.

Jika anak mengalami depresi, biasanya terdapat perubahan-perubahan pada dirinya yang dapat kita perhatikan.

Perubahan-perubahan tersebut dapat menjadi tanda atau gejala depresi pada anak. Gejala depresi pada anak dapat bervariasi, dan tidak semua dimiliki oleh anak yang mengalami depresi.

Ciri-ciri anak depresi

Kita dapat memperhatikan tanda atau gejala berikut ini, untuk mendeteksi depresi yang terjadi pada anak. Inilah tanda atau gejala depresi pada anak yang wajib kita ketahui.

  • Merasa murung, sedih dan putus asa
  • Sering atau mudah marah
  • Kehilangan kesenangan minat, atau bahkan tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan apapun
  • Merasa cemas dan tidak aman
  • Sulit berpikir dan berkonsentrasi
  • Tidak mampu menyelesaikan tugas di sekolah
  • Gelisah atau tidak bisa duduk diam (agitasi)
  • Berteriak atau menangis
  • Merasa bersalah dan tidak berharga
  • Berpikiran negatif
  • Menghindar dan menarik diri dari pergaulan sosial
  • Kelelahan dan tidak berenergi
  • Nafsu makan berubah menjadi lebih banyak, atau lebih sedikit
  • Pola tidur berubah, entah itu menjadi sulit tidur, atau malah tidur berlebihan
  • Adanya keluhan fisik seperti sakit perut, sakit kepala, dan sakit lainnya yang tidak berhasil diobati
  • Memikirkan kematian atau keinginan bunuh diri

Baca juga: Bisa Berakibat Buruk, Waspadai Tanda Anak Depresi

Namun, tidak semua anak memiliki seluruh gejala tersebut. Anak dapat menampilkan gejala lain, pada waktu yang berbeda. Bahkan, ada anak yang masih dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, meskipun sedang mengalami depresi.

Akan tetapi, sebagian besar anak yang depresi, memang mengalami perubahan, terutama dalam kehidupan sosial.

Anak menjadi malas untuk mengikuti berbagai kegiatan, tidak ingin bersekolah, prestasi akademis menjadi buruk, atau bahkan terjadi perubahan pada penampilan.

Tak hanya itu, anak juga dapat mulai menggunakan narkoba atau mengonsumsi alkohol, dan melakukan upaya bunuh diri.

Cara mengatasi depresi pada anak

Cara mengatasi depresi pada anak mungkin sedikit berbeda dengan orang dewasa, selain karena anak-anak terkadang belum memahami apa yang dialami, depresi dapat termanifestasi secara berbeda pada anak.

Orangtua tidak perlu kewalahan dan bingung, berikut adalah beberapa cara mengatasi depresi pada anak yang dapat dicoba:

1. Mengasihi dan bersabar dengan anak

Saat anak mengalami depresi, kelakuan dan suasana hati anak dapat berubah-ubah dan dapat membuat orang tua frustrasi serta marah.

Namun, orang tua harus selalu mengingat bahwa apa yang dilakukan dan dirasakan oleh anak merupakan bagian dari depresi.

Berusahalah untuk mengerti dan tidak memarahi anak. Menjaga hubungan yang positif dengan anak adalah salah satu kunci cara mengatasi depresi pada anak.

2. Meluangkan waktu dengan anak

Berkomunikasi dan meluangkan waktu dengan anak tidak hanya membantu orang tua untuk mengetahui apa yang anak alami, rasakan, dan pikirkan, tetapi juga dapat menjadi cara mengatasi depresi pada anak.

Meluangkan waktu bersama anak dapat menciptakan emosi dan suasana hati yang positif bagi anak. Kita bisa mengajak anak untuk bermain di wahana permainan, makan bersama anak, memasak bersama anak, dan sebagainya.

Tidak hanya dari sisi keluarga, orang tua juga perlu mendukung anak untuk bersosialisasi dengan teman-temannya.

Baca juga: 7 Tips Atasi Stres pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19

3. Mengajarkan anak teknik-teknik relaksasi

Berbicara dan meluangkan waktu dengan anak dapat membantu anak untuk mengatasi stres yang dialami. Namun, orang tua juga perlu mengajari anak teknik-teknik relaksasi yang dapat membantunya mengatasi depresi yang dialami.

Beberapa teknik relaksasi yang dapat kita ajarkan ke anak adalah mindfulness, teknik pernapasan, visualisasi, dan relaksasi otot secara progresif (progressive muscle relaxation).

Selain itu, kita juga dapat membantu anak untuk memilah pemikiran negatif yang dialami dan mengubahnya menjadi pemikiran positif.

Selalu puji dan dorong anak saat anak melakukan cara mengatasi depresi yang dialami atau saat anak mengalami kemajuan.

Baca juga: Cara Ajari Anak Mindfulness di Masa Pandemi

4. Peka terhadap anak

Orangtua harus bisa peka terhadap kondisi yang dialami anak. Orangtua perlu tahu kapan anak mengalami depresi dan selalu mendorong anak untuk mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkan dengan lembut.

Jangan pernah mengabaikan gejala-gejala depresi yang terlihat pada anak. Segera berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan mental jika anak mengalami atau kembali mengalami depresi.

Baca juga: 3 Penyebab Depresi yang Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anak

5. Memenuhi kebutuhan anak

Cara mengatasi depresi juga perlu dilihat dari sisi fisik. Orangtua perlu memastikan anak mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, memiliki tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur.

Jika anak mengonsumsi obat untuk depresi, kita perlu memastikan anak tetap mengonsumsi obat yang telah diberikan.

6. Menjaga diri sendiri

Orangtua tidak boleh mengabaikan kesehatan fisik dan mentalnya karena jika memiliki kesehatan mental dan fisik yang terganggu, maka dirinya sendiri akan kesulitan dalam mengatasi depresi pada anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com