Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Pola Asuh Permisif dan Risikonya bagi Anak

Kompas.com - 03/12/2020, 06:38 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Ini mungkin bermaksud baik, tetapi tidak membantu anak-anak.

Apa yang tidak disadari oleh orangtua permisif adalah bahwa kita tidak harus selalu berteman dengan anak-anak.

Selain itu, orangtua bisa tetap mengekspresikan cinta mereka dengan menghormati preferensi dan pendapat anak-anak.

Tetapi, di sisi lain juga dengan jelas mengomunikasikan dan menetapkan batasan pada mereka.

Konsekuensi dari pola asuh permisif

Memiliki orangtua yang terlalu permisif dapat menyulitkan anak-anak untuk menyesuaikan diri dengan harapan dan batasan yang akan dihadapi anak-anak di dunia luar.

Baik ketika anak-anak sedang menjalankan perannya sebagai siswa, pekerja, dan dalam hubungan keluarga dia nantinya.

Baca juga: 5 Pola Asuh Anak ala Ratu Inggris yang Bisa Ditiru

"Penelitian menunjukkan, bahwa anak-anak dari orangtua yang permisif mungkin menjadi lebih bahagia dan positif," ungkap dia.

"Tapi mereka cenderung menjadi lebih tergantung, murung, dan kekurangan keterampilan sosial seiring bertambahnya usia," lanjut Glicksman.

Dengan diberikan begitu banyak kebebasan sebagai anak-anak, mereka akhirnya menjadi orang dewasa yang kekanak-kanakan.

Menghilangkan pola asuh permisif

Glicksman mengatakan, tidak ada kata terlambat untuk mulai menetapkan batasan dan ekspektasi dengan anak-anak.

Dia merekomendasikan untuk beralih ke gaya pengasuhan yang lebih otoritatif, yang menurut para ahli umumnya paling baik untuk anak-anak dalam jangka panjang.

Jika kita mencoba menjadi orangtua yang tidak terlalu permisif, mulailah dengan mengucapkan kata "iya" dan "tidak" secara imbang, dengan menjelaskan alasannya kepada anak.

Tujuannya agar mereka belajar, ketika kita mengatakan 'tidak', mereka bisa menyadari alasan yang bagus di belakangnya.

Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dimulai dalam menetapkan ekspektasi dan batasan untuk anak-anak.

• Buat daftar ekspektasi dan pekerjaan rumah tangga, tergantung pada usia anak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com