KOMPAS.com - Kandasnya hubungan asmara tidak selalu dilatarbelakangi masalah. Terkadang, seseorang menginginkan putus meskipun mengatakan masih cinta dengan pasangannya.
Situasi ini memang kerap membingungkan, terutama bagi pihak yang diputuskan. Namun, pahamilah bahwa setiap orang mengatasi masalah mereka dengan cara-cara yang berbeda.
Pelatih hubungan Lee Wilson (Coach Lee) melalui laman myexbackcoach.com menjelaskan, bagi kebanyakan orang, alasan memutuskan hubungan adalah karena hubungan yang dijalani terasa membosankan, terlalu rutin, membuat stres, tidak aman, ataupun satu atau kedua belah pihak telah berubah.
Hal-hal seperti itu biasanya terjadi karena hilangnya rasa cinta atau ketertarikan, dan umumnya akan berujung pada putus hubungan jika orang yang bersangkutan tidak merasa ada perbaikan.
Lalu, bagaimana dengan seseorang yang minta putus meski mengaku masih cinta?
Lee menyebutkan beberapa contoh situasinya:
1. Orangtua atau seseorang yang dihormati mantanmu tidak yakin bahwa kamu adalah sosok yang terbaik untuknya.
Ini adalah kasus di mana pikiran dan logika dibutuhkan untuk lebih dominan daripada perasaan.
Jika ini alasannya, pada awalnya mantanmu mungkin akan berpikir bahwa putus cinta adalah hal yang menyakitkan untuk jangka pendek, tetapi bisa menjadi pilihan terbaik untuk jangka panjang.
2. Tidak melihat masa depan. Mantanmu mungkin sampai pada kesimpulannya bahwa masa depan tampak suram untuk hubungan bersamamu, meskipun dia mungkin masih cinta denganmu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.