Kakak perempuannya tidak setuju akan hal tersebut. Dari situ, Mason beserta sang kakak melibatkan anggota dewan kota hingga akhirnya ia mendapatkan lisensi untuk bisnis restorannya.
Selain itu, Mason juga menjadi orang termuda di Georgia yang memiliki restoran dan sukses.
Baca juga: Putri Habibie Beri 3 Tips Menentukan Menu Makanan untuk Bisnis Kuliner
Varian vegan
Restoran Mason Super Dogs resmi beroperasi di tanggal 17 Oktober, dengan antrean yang panjang dan hot dog Mason terjual habis di sore hari.
"Kami buka Selasa hingga Sabtu, dan memberlakukan pengambilan di tempat untuk dibawa pulang, meskipun bisnis sedikit melambat di musim dingin dan peningkatan kasus Covid-19."
Mason menceritakan, ia mengikuti kegiatan belajar mengajar mulai pukul 06.00-10.00 waktu setempat, dan membuka restoran pada pukul 11.00.
"Begitu tiba di restoran, saya nyalakan lampu dan menyiapkan mesin kasir. Saya mengaduk cabai, memotong ayam dan steak, dan memanggang buncis, karena kami memiliki menu 13 hot dog di menu," tutur Mason.
Restorannya berjalan baik. Di lingkungannya, Mason disebut 'King of Hot Dog'."
Dia sadar, makanan vegan mulai populer sejak dia mengenalkan hot dog vegan di Morehouse College.
Banyak orang dari perguruan tinggi lain juga rela datang untuk mencicipi hot dog vegan buatan Mason.
Di tahun 2019, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), organisasi nirlaba yang memperjuangkan hak-hak binatang di AS mendatangi Mason.
Organisasi itu menyatakan bahwa hot dog vegan buatan Mason menempati peringkat kelima di AS.
Baik teman dan keluarganya merasa bangga dengan apa yang dilakukan Mason sejauh ini, dan terinspirasi untuk membuka bisnis.
"Di masa depan, saya ingin bisnis saya go international dan bisa membuka restoran di bandara. Selain itu, saya ingin mengajak ibu saya berlibur, seperti ke London atau Kanada."