Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2021, 12:10 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR

KOMPAS.com - Periode menstruasi bisa terasa sulit bagi sejumlah perempuan karena harus menahan rasa sakit yang begitu hebat. Terkadang durasi haid berkepanjangan sehingga mengurangi kenyamanan beraktivitas.

Ada pula yang mengalami menstruasi dalam waktu singkat, hanya dua hari. Periode menstruasi yang sangat pendek ini juga menandakan adanya masalah dan perlu perhatian khusus.

Dokter kandungan dan kebidanan dari Honor Health Scottsdale Shea Hospital, Erica Montes , MD menjelaskan bahwa periode singkat yang berlangsung rata-rata dua hari dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Pertama, pendarahan anovulatori. Pendarahan ini terjadi meskipun ovarium tidak melepaskan sel telur sehingga menstruasi berlangsung singkat.

Baca juga: 5 Cara Lawan Rasa Lelah Jelang Menstruasi

Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti kista ovarium, penyakit tiroid, dan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Jika lama kelamaan periode menstruasi semakin pendek dan ada juga gejala seperti hot flashes atau semburan panas di wajah, serta vagina kering, maka ini menandakan hal lain.

Ada kemungkinan tanda-tanda tersebut menunjukkan kegagalan ovarium prematur.

Kondisi ini terjadi saat ovarium berhenti bekerja secara normal sebelum usia 40 tahun sehingga tidak menghasilkan sel telur atau dikenal dengan istilah menopause dini.

Montes menjelaskan, periode menstruasi yang lebih pendek tidak selalu berarti lebih ringan. Sebab tergantung dari penyebabnya.

"Misalnya, apabila periode singkat disebabkan oleh penyakit tiroid dan PCOS, maka berpotensi membuat menstruasi lebih berat," katanya kepada Pop Sugar.

"Sedangkan jika penyebabnya menopause dini, maka pendarahan lebih singkat," tambahnya.

Baca juga: Kapan Nyeri Haid Dianggap Tidak Normal dan Perlu ke Dokter?

Selain itu, periode menstruasi yang singkat juga bisa menjadi tanda awal kehamilan. Ini dikenal dengan istilah pendarahan implantasi.

Ilustrasi nyeri haid, menstruasi, nyeri panggul, waspada endometriosis.Shutterstock Ilustrasi nyeri haid, menstruasi, nyeri panggul, waspada endometriosis.

"Bercak darah bisa terjadi pada saat atau mendekati jadwal menstruasi. Padahal pada kenyataannya sel telur yang dibuahi menempel pada endometrium (lapisan dalam rahim. Hal itu normal di awal kehamilan," kata Montes.

Montes menyarankan apabila perempuan mengalami periode menstruasi pendek selama tiga bulan berturut-turut, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Hal yang sama juga berlaku jika menstruasi menyebabkan pendarahan sangat berat sehingga membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam satu jam dan disertai kram parah.

Baca juga: Simak, 4 Cara Mujarab untuk Cegah Keputihan

Faktor lain

Sementara itu, melansir Healthline, masih ada beberapa faktor lain yang membuat periode menstruasi berjalan singkat.

1. Kontrasepsi dan pengobatan

Pil atau suntikan KB hormonal serta alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dapat menyebabkan siklus menstruasi lebih pendek dan lebih ringan.

Hormon dalam pil KB bisa menipiskan lapisan rahim sehingga meringankan dan mempersingkat menstruasi.

Menurut Cleveland Clinic, perempuan yang menggunakan pil progestin saja dapat mengalami pendarahan di antaranya menstruasi.

Ada pula obat-obatan lain yang memengaruhi periode menstruasi. Misalnya obat pengencer darah, obat antipsikotik atau antidepresan, obat steroid, dan obat herbal seperti ginseng.

Baca juga: Ciri-ciri Sperma Sehat yang Mampu Membuahi Sel Telur

2. Faktor gaya hidup

Banyak gaya hidup yang dapat memengaruhi durasi menstruasi, termasuk perubahan pada rutinitas harian dan tingkat stres.

Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi hormon yang pada gilirannya memengaruhi siklus menstruasi.

Jika perempuan mengalami stres berat, dirinya mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur, lebih pendek, atau lebih ringan dari biasanya.

Bahkan ada yang tidak mengalami menstruasi sama sekali. Kemungkinan besar periode menstruasi akan kembali normal setelah tingkat stres turun.

Selain itu, penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan menstruasi berhenti sama sekali.

Baca juga: Penyebab Warna Darah Haid Kerap Berubah

Kemudian olahraga berlebihan juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak ada sama sekali.

Hal ini dikarenakan jumlah energi yang dibakar tidak seimbang dengan jumlah nutrisi yang memadai.

Akibatnya tubuh tidak akan memiliki cukup energi untuk menjaga semua sistem bekerja. Tubuh akan mulai mengalihkan energi dari beberapa fungsi seperti reproduksi.

Hal ini dikarenakan hipotalamus, suatu bagian di otak memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon yang mengontrol ovulasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com