Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2021, 10:13 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu bangga apabila anaknya memiliki prestasi di bidang akademik. Tak heran jika orangtua langsung cemas jika prestasi anaknya menurun.

Padahal, prestasi akademik bukanlah segalanya. Bisa saja anak mengalami penurunan nilai akademis karena sedang menghadapi masalah. 

Alih-alih marah karena nilai akademik anak turun, lebih baik orangtua mencari tahu penyebabnya. Tak selalu nilai menurun karena anak malas. Jika anak menghadapi masalah, maka sudah sepantasnya orangtua hadir dan ikut memberi solusi.

Berikut delapan alasan utama prestasi anak menurun seperti yang diungkap dalam situs Moms.

Baca juga: Kecerdasan Emosi Pengaruhi Prestasi Akademik Anak di Sekolah

1. Gangguan dalam rutinitas

Sesuatu yang mengganggu rutinitas anak akan membuatnya berjuang untuk memahami pelajaran dengan kuat. Ini berdampak pada kemajuan akademis anak.

Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini yang membuat anak harus sekolah dari rumah. Adanya gangguan di rumah bisa membuat anak tidak konsentrasi. Misalnya gangguan dari kakak atau adik, rumah terlalu lamai, atau anak lebih memilih bermain gadget daripada mengerjakan tugas.

Ketidakhadiran dalam proses belajar juga bisa membuat prestasi anak menurun. Hal ini dikarenakan beban kerja anak menjadi dua kali lipat.

Anak bukan hanya mencoba mempelajari pelajaran baru di hari ini. Tetapi juga harus mengejar pelajaran hari sebelumnya.

Secara alami, hal itu membuat anak kewalahan dan kehilangan momentum untuk mencoba pelajaran tersebut.

Baca juga: Memberi Hadiah untuk Memotivasi Anak, Pentingkah?

2. Lingkungan baru

Perubahan lingkungan juga memengaruhi nilai akademik anak, misalnya pindah rumah atau sekolah.  Bisa juga karena kondisi sekarang ini. Perubahan situasi belajar dari sekolah tatap muka menjadi virtual.

Hal ini bisa membuat anak merasa gelisah dan kesulitan pada awalnya. Anak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri yang berdampak pada nilai-nilainya.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

3. Tidak bisa mengatasi gangguan

Sekali lagi, metode pembelajaran dari rumah meningkatkan peluang anak menghadapi gangguan saat sedang belajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com