KOMPAS.com - Gastroesophageal reflux disease atau lebih dikenal dengan Gerd seringkali disamakan dengan penyakit maag karena gejalanya sekilas mirip, yaitu nyeri dan asam lambung.
Padahal, Gerd dan penyakit maag memiliki perbedaan, mulai dari kondisi hingga gejala yang dialami penderitanya.
Dr Hasan Maulahela, SpPD-KGEH, yang berpraktik di RS Pondok Indah Jakarta, menjelaskan perbedaan antara kedua penyakit tersebut.
"Secara umum Gerd adalah penyakit yang diakibatkan refluks asam lambung di kerongkongan. Sedangkan, sakit maag itu adalah kondisi peradangan yang terjadi di bagian lambung," kata Hasan dalam program talkshow "Perbedaan Gerd dan maag" yang ditayangkan live di akun Facebook Kompas.com pada Kamis (11/2/2021).
Baca juga: Apa Itu Gerd-Anxiety dan Bagaimana Mengobatinya?
Gejala khas Gerd biasanya ada rasa panas di dada atau kita kenal dengan sebutan heartburn, serta rasa ingin muntah atau makanan berbalik.
"Gejala lain yang tidak spesifik adalah sesak napas mirip asma, batuk kronis, perubahan suara, dan radang tenggorokan," papar Hasan.
Sedangkan untuk penyakit maag, gejala yang paling utama adalah rasa nyeri di ulu hati dan kiri atas.
Penyebab Gerd
Perubahan gaya hidup yang serba cepat dan praktis, dan pola makan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan, berkontribusi pada peningkatan kasus Gerd.
"Kami melakukan penelitian di Jakarta, dan tren kasus Gerd meningkat, terutama pada orang di usia produktif," ujarnya.
Baca juga: Vitamin C untuk Penderita Asam Lambung
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.