Cari kegiatan lain yang memerlukan fokus dan melepas gawai, seperti berolah raga, berbincang dengan keluarga, memasak, atau membaca buku fisik. Selain lebih fokus, kegiatanmu juga akan lebih produktif dan berkualitas.
Jika benar-benar tidak bisa berhenti membuka media sosial, kita perlu menghapus aplikasinya. Dengan begitu, kita akan merasa harus usaha lebih untuk instal ulang aplikasinya sehingga akan menghindari kita untuk membuka media sosial kembali.
Dalam buku “Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi” karya Desi Anwar, istilah going offline ini tidak selalu dalam konteks digital, tetapi juga dalam konteks keseluruhan.
Baca juga: Kenali Bentuk Baru KDRT Lewat Gadget dan Media Sosial
Kita perlu juga going offline dari sekeliling kita, seperti ekspektasi orang lain terhadap diri kita, bahkan dari orang tua kita. Tujuannya satu: untuk bisa lebih fokus kepada diri kita sendiri dan menemukan jati diri.
Dalam buku ini, sang penulis mengajak pembacanya untuk merenung dan mengapresiasi hidup.
Terdapat pembahasan tentang cara mengelola waktu dengan baik, berpikir positif, memulai kebiasaan baik, mengatur emosi, hingga cara memahami orang tua kita.
Tertarik membaca bukunya lebih lanjut? Kamu bisa membelinya di https://www.gramedia.com/products/offline-finding-yourself-in-the-age-of-distractions atau mengakses e-book-nya di https://ebooks.gramedia.com/books/going-offline
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.