KOMPAS.com - Sejak awal abad ke-sembilan, para pengrajin di Marseille, Perancis telah membuat sabun yang lembut menggunakan minyak zaitun dan abu alkali dari tanaman laut di Mediterania.
Namun, baru pada tahun 1688 berdasarkan kebijakan Jean-Baptiste Colbert yang disetujui Raja Louis XVI, ditetapkan sabun yang disebut "Savon de Marseille" (Sabun Marseille) adalah yang mengandung setidaknya 72 persen minyak nabati tanpa bahan tambahan hewani.
Secara tradisional, sabun dibuat dengan mencampurkan air laut dari Laut Mediterania, minyak zaitun, dan abu alkali dari tanaman laut bersama-sama dalam kuali besar.
Campuran ini kemudian dipanaskan selama beberapa hari sambil terus diaduk. Campuran dibiarkan hingga siap, lalu dituang ke dalam cetakan dan dibiarkan sedikit mengeras.
Saat masih lunak, sabun dipotong menjadi batangan, dicap, dan dibiarkan hingga benar-benar mengeras. Seluruh proses bisa memakan waktu hingga satu bulan.
Sabun Marseille ini begitu populer sehingga pada tahun 1880-an, jumlah pabrik sabun di wilayah ini mencapai hampir seratus dan pada tahun 1942 ada 132 pabrik sabun di Marseille dan Salon-de-Provence.
Namun kemudian muncul sabun dan deterjen sintetis yang diproduksi secara massal. Sabun jenis baru ini perlahan menggeser sabun tradisional yang sebenarnya lebih sehat dan lebih ramah lingkungan.
Saat ini mungkin hanya ada kurang dari lima pengrajin yang masih membuat sabun Marseille sesuai dengan tradisi berabad-abad lalu.
Untunglah masih ada pihak-pihak yang peduli pada sabun tradisional ini, termasuk L'Occitane, produsen skincare asal Provence.
Selama beberapa tahun terakhir, L'Occitane telah memikirkan bagaimana agar sabun buatannya berbeda dan memiliki nilai tradisional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.