Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 22 Maret 2021, 09:47 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kulit mati di kaki bagi beberapa orang dirasa menyebalkan karena dapat mengganggu penampilan.

Namun tak hanya sekadar masalah penampilan, timbulnya kulit mati di kaki bisa menjelaskan kondisi tertentu. Berikut beberapa penyebab kulit mati di kaki.

1. Kurang kelembaban

Salah satu penyebab timbulnya kulit mati di kaki adalah karena kurangnya kelembapan.

Terlalu lama memakai kaus kaki atau sepatu membuat kulit tidak memiliki kesempatan untuk bernapas. Akibatnya kulit menjadi kering atau pecah-pecah.

Apabila harus memakai kaus kaki atau sepatu dalam waktu lama, pilihlah bahan yang membuat kulit bisa bernapas. Misalnya kaus kaki dari bahan katun dan sepatu kulit.

Saat di rumah, lepaskan kaus kaki dan sepatu agar kaki bisa bernapas serta menyerap kelembapan.

Baca juga: Bikin Tak Nyaman, Ini Cara Menghilangkan Bau Kaki

2. Kurangnya pengelupasan kulit

Eksfoliasi atau pengelupasan sel kulit mati yang kurang teratur sering menjadi penyebab munculnya kulit mati di kaki. Ketika kulit mati menumpuk tanpa terkelupas, maka timbul bercak kasar di telapak kaki.

Eksfoliasi dapat menghilangkan penumpukan sehingga membuat kaki lebih halus dan lembut. Ada banyak cara untuk mengeksfoliasi kulit.

Mulai dari eksfoliator manual menggunakan batu apung hingga eksfoliator kimiawi menggunakan masker peel-off khusus kaki.

3. Gesekan

Gesekan terus-menerus menyebabkan timbulnya kulit mati terutama di jari kaki, mata kaki, dan tumit. Biasanya ini dialami oleh atlet atau individu yang aktif.

Perubahan pada alas kaki dapat meminimalkan gesekan kulit kering atau mati. Beralihlah ke sol yang mendukung atau ganti sepatu yang menyesuaikan anatomi kaki.

Baca juga: Pakai Kaus Kaki Bikin Lebih Cepat Tidur, Benarkah?

Ilustrasi merendam kaki shutterstock Ilustrasi merendam kaki

4. Kondisi kaki atau kulit

Kondisi kulit tertentu menyebabkan kulit kaki kering, mati, atau mengelupas. Misalnya terkena kutu air atau memiliki eksim yang terkadang disertai rasa sakit atau nyeri.

Jika ini masalahnya, perawatan di rumah tidak disarankan. Cobalah mencari perawatan dari dokter kulit.

Baca juga: Jalan Kaki di Luar Vs Treadmill, Mana Lebih Bermanfaat?

Cara menghilangkan tumpukan sel kulit mati

Cara terbaik untuk mengatasi kulit mati di kaki adalah dengan menerapkan rutinitas perawatan diri. Berikut beberapa metode yang bisa dicoba

1. Lulur kaki

Lulur kaki termasuk eksfoliator mekanis, artinya scrub dapat menghilangkan kulit mati dengan tekstur konsistensi.

Formula scrub kaki biasanya tebal dan teksturnya berasal dari microbeads atau kacang tanah dan biji-bijian.

Beberapa scrub kaki mengandung minyak esensial untuk menenangkan kulit dan mengurangi peradangan.

Baca juga: Cegah Infeksi Kulit, Pria Juga Butuh Merawat Kuku

2. Rendam kaki

Merendam kaki dianggap sebagai salah satu cara yang lebih menenangkan untuk mengatasi kulit mati. Hal yang perlu dilakukan adalah merendam kaki di dalam air garam atau larutan lainnya.

Selain melembutkan, merendam kaki bisa menjadi cara untuk mengendurkan kulit mati sebelum pengelupasan mekanis.

3. Gosok dengan batu apung

Batu apung dapat digunakan untuk mengelupas kulit kaki secara mekanis. Cara menggunakannya, sehabis mandi, basahi batu apung dengan air hangat.

Lalu gosokkan batu apung ke kaki. Untuk menghaluskan, gunakan batu apung dengan gerakan memutar yang lembut.

Berhati-hatilah jangan sampai terlalu menekan batu apung ke kaki. Sebab lapisan kulit bisa terkelupas terlalu banyak.

Baca juga: Kulit Lebih Cerah dengan Scrub Kopi Buatan Sendiri

4. Foot peel

Sekarang ini sudah banyak masker pengelupasan khusus untuk kaki. Bertindak sebagai pengelupas kimiawi, masker diformulasikan dengan bahan seperti asam glikolat atau salisilat.

Bahan kimia tersebut dapat menembus beberapa lapisan kulit mati sehingga jadi mengendur dan terlepas dengan sendirinya.

5. Krim kaki

Krim kaki dapat membantu melembapkan kaki. Selain menghaluskan kulit, penggunaan krim kaki yang konsisten dapat mengurangi kekeringan atau kulit mati.

Krim kaki dapat menenangkan dan melembapkan kulit yang terkelupas. Selain itu, krim kaki dapat dioleskan sebelum memakai kaus kaki agar dapat menyerap dengan baik ke dalam kulit.

Baca juga: Melihat Kondisi Kesehatan Melalui Warna Kuku Kaki, Apa Bisa?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau