Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shandy Aulia Cerai, Waspadai Konflik Pernikahan Setelah 10 Tahun Bersama

Kompas.com - Diperbarui 15/04/2023, 04:36 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Berbagai kebiasan atau sikap buruk yang dulu dipahami kini dengan mudah memicu perasaan jengkel.

Jika ini terjadi, kita harus menyadai bahwa pasangan merupakan bagian dari diri.

Karena itu tidak seharusnya kita memposisikannya dengan sisi yang berlawanan dan menjadi sasaran perasaan negatif.

  • Tidak lagi merayakan sesuatu

Pasangan muda biasanya punya banyak jenis perayaan misalnya kencan pertama, pernikahan, atau sekedar merayakan target pekerjaan yang terpenuhi.

Perayaan ini menjadi kesempatan untuk bersenang-senang dan quality time.

Baca juga: Ingin Nikah? Sepakati Dulu 12 Hal Penting Ini dengan Pacar

Sayangnya setelah pernikahan berusia puluhan tahun banyak yang merasa kebiasaan ini tidak perlu lagi dilakukan.

Padahal ini bisa menjadi momen untuk menunjukkan cinta dan penghargaan kepada pasangan.

  • Lupa caranya bersenang-senang

Kehidupan kerap memunculkan stres dan membuat seseorang lupa bersenang-senang.

Hal ini juga terjadi pada kehidupan pernikahan yang kesenangannya tergeser berbagai masalah hidup.

Kembali keriangan dalam pernikahan dengan meluangkan lebih banyak waktu bersama.

Baca juga: Apakah Rasa Bosan Bisa Jadi Berbahaya?

Lakukan hal konyol yang kerap dinikmati saat masih muda misalnya saja bermain monopoli atau mengajak anjing berjalan-jalan bersama.

  • Stres mengurus rumah

Banyak pasangan mulai menikmati kemapanan finansial setelah melewati sepuluh tahun pernikahannya.

Namun kondisi ini malah menjadi beban lain karena terlalu sibuk mengurus rumah dan asetnya.

Bukannya menikmati pencapaian itu, banyak pasangan yang lebih fokus mengurus hartanya dibandingkan memelihara hubungannya.

Baca juga: 4 Alasan Traveling Setelah Menikah Itu Penting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com