Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Korban KDRT Cenderung Tumbuh sebagai Pelaku KDRT, Benarkah?

Kompas.com - 08/04/2021, 18:20 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Penelitian dari organisasi yang berbasis di Yogyakarta ini juga menunjukkan jika jenis kelamin seseorang menentukan bagaimana sikapnya sebagai korban KDRT.

Nurma menguraikan, anak laki-laki yang melihat dan menjadi korban kekerasan dalam  keluarga memiliki kecenderungan tumbuh sebagai pelaku KDRT.

Mereka merasa akhirnya mendapatkan kuasa yang sebelumnya tidak dimiliki, kemudian menggunakannya dengan cara yang diketahui.

Sebaliknya, anak perempuan akan tumbuh dengan mental yang bermasalah, sehingga cenderung jadi korban kekerasan pasangannya.

"Mereka menjadi merasa wajar jika dipukul, direndahkan karena tidak bisa memuaskan suami karena tidak cantik, tidak bisa masak dan lain lain," ujar dia.

Baca juga: Kenali Kecenderungan Pasangan KDRT Sejak Pacaran

Selain itu, biasanya perempuan korban KDRT juga akan merasa rendah diri dan kurang mengapresiasi diri.

Untuk berbagai kesalahan dan kekurangannya itu, kemudian ada perasaan lumrah ketika mendapatkan hukuman baik kekerasan maupun pelecehan.

Bentuk KDRT sendiri tidak melulu dilakukan secara fisik yang meninggalkan bekas luka di tubuh.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga menyebutkan ada empat jenis kekerasan yaitu fisik, psikis, seksual dan penelantaran rumah tangga.

Jika kekerasan fisik relatif mudah dibuktikan, tiga jenis lainnya masih kurang mendapatkan perhatian.

Padahal tindakan berupa kata-kata menyakitkan, perselingkuhan, dan larangan bekerja juga termasuk kekerasan keluarga.

Jika dilakukan berulang-ulang, dampaknya sangat fatal dan bisa menyebabkan stres serta trauma.

Baca juga: Tindakan Kekerasan yang Tergolong KDRT

Efeknya juga menyerang ke kondisi fisik seseorang seperti penyakit maag dan insomnia.

Jika sudah demikian, Nurma menyarankan untuk melakukan visum psikiatrikum untuk membuktikan luka mental yang dialami.

Bukti ini kemudian bisa dipakai untuk melaporkan tindakan KDRT yang dialami ke pihak berwajib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com