Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2021, 18:27 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Untuk menjaga efektivitsnya, vaksin harus didistribusikan dalam sarana rantai dingin (cold chain). Hal ini bisa menjadi masalah karena letak geografis Indonesia yang kepulauan.

Kondisi geografis dan iklim tropis diakui menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

“Dibutuhkan rangkaian distribusi suhu dingin dimana vaksin harus selalu berada dalam kondisi suhu dingin tertentu dalam wadah penyimpanannya untuk menjaga kualitas dan efektivitas vaksin’” kata Dr.Maxi Rein Rondonuwu, Plt Dir Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dalam acara webinar (20/4/2021).

Karena itu, berbagai inovasi harus dilakukan agar distribusi vaksin bisa dijalankan dengan baik.

Dengan begitu, vaksin yang diterima masyarakat tetap terjamin kualitas dan keamanannya. Pengawasan pun akan terus dilakukan untuk memastikan hal tersebut.

Baca juga: Jenis-jenis Vaksin Covid-19 di Dunia, dari Teknologi dan Cara Kerjanya

“Dari Biofarma ke provinsi digunakan Bio Tracking dan Bio Detect yang dilengkapi freeze alert, alur perjalanan serta kualitas mutu vaksin selama perjalanan dengan memberikan peringatan dini ketika ada perubahan suhu yang signifikan dan dapat berdampak terhadap kualitas vaksin.” katanya.

Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Dr. Kristoforus Hendra Djaya mengatakan, vaksin harus disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.

“Sebenarnya setiap vaksin sudah diukur berapa lama bisa bertahan di cuaca panas atau dingin. Di dunia ini ada 30 vaksin dan masing-masing berbeda. Karena itu diambil kesepakatan harus disimpan di suhu 2-8 derajat celcius,” kata Kristoforus.

Technoplast memperkenalkan inovasi kotak berpendingin khusus membawa vaksin (insulated vaccine carrier/IVC).

Dok Technoplast Technoplast memperkenalkan inovasi kotak berpendingin khusus membawa vaksin (insulated vaccine carrier/IVC).

Inovasi kotak penyimpan vaksin

Menjawab tantangan perlunya penyediaan alat pembawa dan penyimpan vaksin yang andal dalam rangkaian distribusi cold chain, Technoplast memperkenalkan inovasi kotak berpendingin khusus membawa vaksin (insulated vaccine carrier/IVC).

“IVC berteknologi tinggi dan mampu memberikan kestabilan suhu ruangan antara 2 hingga 8 derajat Celcius dalam waktu 48 jam, meski suhu di luar ruangan mencapai 30 derajat celcius,” kata Direktur Utama PT Trisinar Indopratama (Technoplast), Ellies Kiswoto.

Baca juga: Terpapar Corona Setelah Terima Vaksin Pertama, Bagaimana Dosis Kedua?

Dia mengatakan, IVC Technoplast dilengkapi teknologi IOT yang bisa menjamin keamanan kualitas vaksin selama proses pendistribusian ke lokasi tujuan. IVC Technoplast juga telah dinyatakan lolos uji oleh balai sertifikasi Sucofindo.

“Teknologi IOT ini tidak sekadar mendeteksi suhu dan lokasi saja, tetapi juga memberikan informasi seperti tanggal pengiriman vaksin dari produsen, jumlah vaksin, real time lokasi, track record suhu, nama kurir, identifikasi pesawat, dan nomor plat mobil. Setiap vaksin box memiliki QR code tersendiri,” terangnya.

Menurut dia, rekomendasi WHO minimal menetapkan 20 jam untuk kotak dingin Covid-19. Namun, Technoplast sengaja mendesain agar tahan sampai 48 jam.

Dalam satu kotak pendingin bisa disimpan 500 vaksin.

Baca juga: Hal yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Suntik Vaksin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com