Kondisi ini disebabkan mata yang kurang berkedip selama menatap layar. Padahal berkedip dangat diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kelembaban mata.
Paparan sinar biru dari gawai juga memberikan dampak negatif yakni berisiko menyebabkan kerusakan retina dalam jangka panjang.
Baca juga: Anak Terlalu Lama Menatap Layar, Waspada Gangguan Mata
Hal ini,bagi anak-anak, bisa sangat mempengaruhi masa depannya. Karena itu, orangtua harus disiplin membatasi screen time anaknya untuk menekan risikp timbulnya digital eye strain.
Terlebih lagi, anak-anak, berbeda dengan orang dewasa, tidak bisa mengontrol dirinya dan masih membutuhkan panduan orang tua.
Secara umum, Dokter Martin menyarankan untuk memberikan waktu agar mata bisa beristirahat sejenak dari gagdet dan menggunakan obat tetes mata jika dibutuhkan.
Namun ia menilai pengaturan waktu akan lebih baik diaplikasikan untuk menjaga kondisi mata anak.
Baca juga: Seburuk Apa Cahaya Biru dari Gawai Hingga Lampu LED ke Mata
Berikut adalah batas screen time yang sebaiknya diberlakukan untuk anak di bawah umur.
Bayi yang masih berusia di bawah 1,5 tahun sebaiknya dijauhkan sepenuhnya dari layar gadget. Pengecualian hanya berlaku jika membutuhkan bantuan gadget untuk berinteraksi seperti video call.
Bayi dalam rentang usia ini boleh dikenalkan dengan media digital apabila orangtua mengehendakinya.
Akan tetapi, orangtua disarankan memilih program berkualitas untuk anak. Selain itu, anak perlu didampingi saat menyaksikannya agar benar-benar paham apa yang sedang dinikmatinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.